Pengamat: Lazim Disiapkan Pengganti, Jika Ahok Dilengserkan

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, siapa pun yang akan menggantikan Ahok jika dimakzulkan punya keuntungan besar.

oleh Oscar Ferri diperbarui 16 Mar 2015, 02:45 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2015, 02:45 WIB
Ahok Jadi Saksi Penandatangan Kontrak MRT
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Pemakzulan atau pelengseran disebut-sebut menjadi tujuan utama DPRD DKI Jakarta membentuk tim hak angket, untuk menyelidiki kisruh APBD yang dipermasalahkan Gubernur DKI‎ Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Bahkan, DPRD juga diyakini mulai menyiapkan sejumlah kader partai untuk menggantikan Ahok.

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai wajar, jika upaya pemakzulan terhadap kepala daerah diiringi persiapan penggantinya.‎

"Bagi mereka yang melihat bahwa angket ini sebagai upaya sah untuk mencongkel Ahok, pasti sudah menyiapkan siapa penggantinya," kata Ray‎, Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Ray mengatakan, siapa pun yang akan menggantikan Ahok jika dimakzulkan punya potensi keuntungan besar. Terutama terhadap Pilakada DKI 2017 mendatang. Karena posisi Ahok itu, berarti yang bersangkutan menjadi incumbent dan berpeluang meraup suara besar dalam Pilkada DKI 2 tahun lagi.

"Posisi incumbent, bagaimana pun tentu menguntungkan dalam Pilkada. Sekali pun begitu, tentu tidak mudah untuk mendesakkan ide (pemakzulkan) ini," ucap Ray.

Bagaimana pun jika nanti Ahok dapat dimakzulkan, kata Ray, maka partai politik pengusung calon gubernur berikutnya adalah partai terbesar dalam perolehan suara saat ini, yakni PDIP.

Sementara saat ini, lanjut Ray, tokoh yang menonjol dalam partai berlambang kepala banteng itu, yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful dan Ketua DPD PDIP Jakarta Boy Sadikin.

"Ketentuannya partai yang memperoleh kursi terbanyak lah yang bisa mencalonkan. Tinggal dihitung saja partai mana kursi terbesarnya dan siapa kira-kira tokoh dari partai itu," kata Ray.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus inisiator hak angket, Muhammad Taufik tidak menampik, pemakzulan terhadap Ahok dari jabatan Gubernur DKI Jakarta menjadi target sebenarnya di balik pembentukan tim hak angket untuk menyelidiki APBD DKI 2015.

"Insyallah (pemakzulan)," kata politikus Partai Gerindra ini, Jumat 13 Maret lalu.

Bahkan, sejumlah pihak menyebut-nyebut partai-partai besar di DPRD DKI saat ini tengah mempersiapkan kader-kadernya masuk 'bursa' calon pengganti Ahok. DPRD DKI juga diyakini sudah menyeleksi nama-nama yang disiapkan itu, sebagai calon untuk mengambil alih jabatan Gubernur DKI Jakarta dari tangan Ahok, jika rencana pemakzulan tersebut berjalan lancar. (Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya