Jembatan Putus di Garut dan Nganjuk Sulitkan Aktivitas Warga

Para pelajar harus menyeberangi sungai karena jembatan putus di Garut. Di Nganjuk, jembatan tua penghubung antara 2 kecamatan rusak.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Mar 2015, 18:55 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2015, 18:55 WIB
(lip6 Petang) Kilas Indonesia
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Garut - Asap mengepul dari atap Pasar Cikurubuk di Tasikmalaya, Jawa Barat. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (18/3/2015).

Pemadam kebakaran berjuang memadamkan api sedangkan pedagang korban kebakaran yang tak sabar mengais sisa barang dagangannya. Meski pun hampir tak ada yang tersisa, namun pedagang tetap mencari dan berharap masih ada yang bisa diselamatkan.

Di Makassar, Sulawesi Selatan, demo ratusan sopir taksi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin diwarnai kericuhan. Tiga sopir yang diduga sebagai provokator ditangkap.

Aksi protes terhadap banyaknya sopir liar yang beroperasi di bandara itu akhirnya dibubarkan karena mengganggu lalu lintas. Dalam aksinya, para sopir juga memaksa sejumlah penumpang turun di tengah jalan.

Para pelajar di kawasan terpencil Garut, Jawa Barat, masih saja harus menempuh bahaya. Mereka harus menyeberangi derasnya arus sungai saat akan pergi atau pun pulang dari sekolah. Jembatan penghubung satu-satunya untuk menunjang aktifitas mereka belum diperbaiki setelah 1 tahun terputus.

Sementara itu, jembatan tua penghubung antara 2 kecamatan di Nganjuk, Jawa Timur rusak. Sebagian besar kayu jembatan patah dan hanyut di sungai. Para warga harus menggunakan perahu darurat saat melintas membawa padi hasil panen. (Vra/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya