Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai, banyak 'permainan' anggaran dalam APBD DKI Jakarta 2014. Menurut pria yang karib disapa Ahok itu, salah satunya yang terlibat 'permainan' itu, yakni Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Saking banyaknya, Ahok mengaku, tak bisa menyebutkan satu persatu dugaan mark up dalam anggaran pendidikan. Ahok menjelaskan, 'permainan' itu dilakukan dengan kedok sistem pengadaan barang.
"Banyaklah macam-macam pokoknya aneh-aneh. Ya digital laptop-laptop, proyektor, aneh-aneh saja. Semua banyak banget," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan akan menyerahkan kepada pihak kepolisian terkait dugaan mark up ini. Karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih belum bergerak.
"KPK udah lupakanlah, kan udah diambil polisi. Tapi tergantung KPK sajalah nanti," ucap dia.
Ahok menuturkan, untuk mencegah 'permainan' anggaran ini, maka Pemprov DKI Jakarta menggunakan format baru APBD, yakni dengan e-budgeting. Sehingga tak ada lagi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang nakal lagi dan mengacak-ngacak APBD DKI Jakarta.
"Makanya dengan sistem lock yng nakal dikunci sudah. Kaya nangkep maling, ditangkap (terus) dikunci. Dulu kan nangkep maling terus dilepas," tutur dia.
Hal senada diungkapkan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Menurut dia, sistem e-budgeting dapat meningkatkan pengawasan APBD DKI Jakarta.
"Sekarang kalau pembahasan masalah anggaran terbuka. Jadi kalau bicara masalah main-main anggaran, udah terkunci nih. Jadi fungsi saya sebagai badan pengawas jalan. Kalau sekarang kan nggak, SKPD nakal, DPRD nakal," ujar dia.
"Di sinilah mungkin komunikasi saya dengan Pak Gubernur kurang baik. Tapi sekarang, saya diberi satu kesempatan oleh Gubernur, saling mengawasi untuk kepentingan masyarakat," pungkas Prasetyo. (Ndy/Mut)
Ahok: Banyak 'Permainan' Anggaran di Dinas Pendidikan DKI
Ahok menuturkan, untuk mencegah 'permainan' anggaran ini, maka Pemprov DKI Jakarta menggunakan format baru APBD, yakni dengan e-budgeting.
Diperbarui 19 Mar 2015, 14:37 WIBDiterbitkan 19 Mar 2015, 14:37 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Akamai Rilis Panduan Keamanan Siber 2025 untuk Perkuat Pertahanan di Asia Pasifik dan Jepang
2 Ruas Tol Trans Sumatera Siap Diresmikan Jelang Mudik Lebaran 2025
Sebanyak 46.297 Tiket Lebaran Terjual di KAI Daop 9 Jember, Ini Daftar Tujuan Favorit Mudik
DPP Perbasi Perberat Sanksi untuk Pebasket yang Pukul Lawan di Bogor
Pj Gubernur: Pemprov Papua Pegunungan Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Akan Disesuaikan
Cara Alami Hilangkan Kerutan Wajah, Rahasia Kulit Tampak Lebih Muda dan Segar
Wamenlu RI: G20 Harus Jadi Katalis Perubahan, Bukan Sekadar Forum Diskusi
KAI Prediksi Puncak Keberangkatan Penumpang Mudik Lebaran 2025 pada Akhir Maret
OJK Bidik Keuangan Syariah Bisa Digunakan Semua Kelompok Masyarakat
Detik-Detik Mobil Terseret Banjir di Bandar Lampung, Satu Orang Tewas
Ketum PAN Zulhas soal #KaburAjaDulu: Bentuk Kecintaan kepada Negerinya
Cara IPA Ajak Mahasiswa Pahami Industri Migas di Transisi Energi