Ratusan Anak Binaan JIS Dukung 2 Guru untuk Perjuangkan Keadilan

Ratusan murid menyuarakan kepedulian dan keprihatinan mereka terhadap kasus kekerasan yang melibatkan 2 guru JIS dan 6 petugas kebersihan.

oleh Oscar Ferri diperbarui 23 Mar 2015, 00:05 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2015, 00:05 WIB
JIS

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 500 siswa-siswi dari berbagai sekolah dan komunitas terlihat antusias menghadiri "Semarak Musika 2015", sebuah program tahunan Yayasan Pendidikan Muslim Asia Afrika (Musika) yang bertujuan untuk menjalin persahabatan antara siswa-siswi Musika dengan siswa-siswi di lingkungan sekolah lain.

Musika sebagai tuan rumah penyelenggara berkolaborasi dengan komunitas XSProject dan Kampung Kids sepakat untuk menjadikan acara tahun ini sebagai 'suara' kepedulian dan keprihatinan mereka terhadap kasus kekerasan yang melibatkan 2 guru Jakarta Intercultural School (JIS) dan 6 petugas kebersihan di sekolah tersebut.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/3/2015), Nurmilus Gisafiah, Ketua Pengurus Harian Yayasan Pendidikan Muslim Asia Afrika mengatakan, Semarak Musika senantiasa mendapat apresiasi positif dari siswa-siswi sekolah lain dan masyarakat sekitar. Bahkan banyak yang meyakini bahwa ini adalah salah satu acara tahunan yang dinanti mereka.

Nurmilus mengatakan, 'Semarak Musika 2015' kali ini terasa berbeda. Sebab rasa gembira dan semangat yang biasanya mewarnai persiapan acara kini diliputi rasa simpati terhadap dua guru JIS, Neil Bantleman dan Ferdinand Tjiong yang kini sedang menjalani proses hukum atas kasus yang dituduhkan kepada mereka berikut dengan 6 petugas kebersihan ISS.

Dia menambahkan, pihaknya sangat mendukung orang-orang yang menjadi tersangka pada kasus ini untuk dapat terus memperjuangkan keadilan dalam proses hukum yang menjeratnya. Selain menekankan agar perlindungan terhadap profesi guru dapat ditingkatkan, pihaknya juga berharap kebenaran dan keadilan dapat ditegakkan dalam kasus ini.

"Sebagai sesama pendidik, kami hanya bisa memberikan dukungan moral dan doa untuk Pak Neil dan Ferdi yang kami kenal secara personal memiliki kecintaan mendalam terhadap profesinya, juga untuk keenam petugas kebersihan PT ISS," kata Nurmilus.

Retno Hapsari, Manager XSProject menambahkan, profesi guru sudah seharusnya lebih mendapatkan perlindungan. Karena tuduhan-tuduhan tidak berdasar dapat terjadi kepada siapa pun di institusi pendidikan.

"Tak cuma bagi mereka yang bertahun-tahun benar-benar mengabdikan diri hanya untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak, tapi juga kepada banyak anak di lingkungan sekitar kita," kata Retno.‎

Adapun Musika, XSProject, dan Kampung Kids merupakan tiga dari sedikitnya 40 komunitas yang menjadi Sahabat Komunitas JIS. Jalinan persahabatan dengan JIS ini telah terjalin selama sedikitnya 5-10 tahun terakhir. Bahkan beberapa diantara mereka telah menjadi bagian dari komunitas sejak 15 tahun lalu.

Dalam kerjasamanya dengan JIS selama ini, komunitas-komunitas sosial tersebut tidak hanya mendapat dukungan untuk keberlangsungan program dalam segi pendanaan. Tetapi juga mendapat dukungan guna memastikan terciptanya proses pembelajaran yang bersifat dua arah dan terjadi proses pengalihan ilmu yang melibatkan partisipasi guru beserta murid JIS kepada siswa-siswi lokal setiap komunitas.

"Selama menjadi sehabat komunitas JIS, kami menjadi saksi dari dampak positif terhadap anak-anak didik kami, dimana di tengah segala keterbatasan, pertumbuhan karakter mereka sangat membanggakan. Rasa percaya diri, rasa ingin tahu dan perasaan ingin selalu berbagi adalah sebagian kecil dari nilai kemanusiaan yang mereka tanamkan selama berinteraksi dengan siswa-siswi dan guru JIS," kata Retno.‎ (Riz)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya