Ahok: Aku Kira Bahasa Toilet Biasa Saja, Ternyata...

Usai bertemu Wapres JK, Ahok mengaku memang masih butuh banyak belajar. Terutama tentang etika berbicara.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Mar 2015, 12:45 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2015, 12:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan-pernyataan kontroversial yang kerap keluar dari mulut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memunculkan protes. Mulai dari DPRD DKI, ormas-ormas, pengamat, pejabat, dan tokoh lainnya, menilai Ahok tak memiliki etika.

Hal itu pula yang membuat Ahok dipanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla kemarin. Usai bertemu Wapres JK, Ahok mengaku memang masih butuh banyak belajar. Terutama tentang etika berbicara.

"Aku perlu belajar lagi. Kata Pak JK saya boleh keras dan tegas tapi jangan kasar. Ini kan soal belajar saya. Aku kira bahasa toilet biasa saja, tapi ternyata kasar," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Bahkan, anggota DPD RI AM Fatwa menyarankan agar Ahok menggunakan jasa Juru Bicara (Jubir) dalam menjawab dan memberi keterangan kepada publik. Namun, Ahok merasa tak memerlukan jubir. Lagi pula menurut dia, media pun tak menginginkan dirinya menggunakan jubir.

"Kalau sekarang saya pakai jubir, kalian tanya ke saya tapi saya bilang biar jubir yang jawab, mau nggak? Gua rasa kalian langsung pulang nggak mau datang lagi," ucap Ahok.

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memanggil Ahok pada Senin 23 Maret 2015. Ahok mengaku diberi peringatan keras oleh JK.

"Keras boleh, tapi kata Pak JK, jangan kasar," kata mantan Bupati Belitung Timur itu di Kantor Wapres. (Ali/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya