Cara Luhut Pandjaitan Pilih Deputi Kantor Kepresidenan

Mereka yang dilantik adalah Yanuar Nugroho, Darmawan Prasodjo, Purbaya Yudhi Sadewa, dan Eko Sulistyo‎.‎

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Apr 2015, 14:38 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2015, 14:38 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan (foto: Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan melantik jajaran deputi kantor kepresidenan dan staf khusus di Auditorium Sekertariat Negara, jalan Veteran, Jakarta Pusat. Mereka yang dilantik adalah Yanuar Nugroho, Darmawan Prasodjo, Purbaya Yudhi Sadewa, dan Eko Sulistyo‎.‎

Luhut mengatakan para deputi dan staf khususnya merupakan orang-orang  terseleksi dan memiliki kemampuan di masing-masing bidang.

"Di kiri dan kanan saya ini adalah orang-orang yang sangat capable dalam bidangnya masing-masing. Di jajaran deputi ada Pak Yanuar Nugroho, Darmawan Prasodjo, Purbaya Yudhi Sadewa, dan Eko Sulistyo‎," kata Luhut di kantornya, Kamis (2/4/2015).

Luhut menjabarkan satu per satu latar belakang dan kemampuan para pembantunya itu. Beberapa nama yang dipilih saat ini merupakan rekomendasi dari Presiden Jokowi dan orang-orang dekatnya.

Yanuar Nugroho yang menempati jabatan Deputi II Bidang pengelolaan Program prioritas merupakan nama yang direkomendasikan Jokowi kepada Luhut.

"Saya kenal Pak Yanuar ini dari Presiden. Jadi Presiden titip, bukan titip tapi bilang ke saya, 'Pak Luhut itu di sana ada yang hebat banget, namanya Yanuar'. Saya juga antara ingat dan tidak. Saya cari curriculum vitae-nya, lho ini hebat banget. Saya lihat beliau sekolah dapat scholarship dan beliau orang Indonesia pertama dapat penghargaan di Inggris dalam bidang inovasi seperti ini," terang Luhut.

Ia pun menjelaskan Yanuar ahli dalam bidang ekonomi. Dia seorang profesor jebolan Manchester University di Inggris yang pernah membantu susun program di Uni Eropa.

"Pak Yanuar ini adalah ahli ekonomi inovasi. Beliau sampai sekarang ini profesor di Manchester, UK, dan masih visiting professor di sana. Dia pernah kerja di Uni Eropa, menyusun program-program Uni Eropa. Sekarang bantu presiden untuk melihat program di Bappenas agar bisa berjalan bagus," kata Luhut.

Selain Yanuar, ia juga memperkenalkan Darmawan Prasodjo yang merupakan lulusan universitas di Amerika Serikat. Darmawan dinilai memiliki banyak pengalaman. Mantan Caleg PDIP itu disebut Luhut pernah bekerja di Gedung Putih, tempat Presiden Amerika Serikat berkantor.

"Lalu Darmawan Prasojo, dia ini lulusan (SMA) Taruna Nusantara, kemudian magna cum laude, lulus doktor di Duke di bidang ekonomi energi, dia pernah bekerja di gedung putih, pernah kerja di kantor senator Kerry. Ini rising star, anak muda," jelas Luhut.

Dua deputi lain, Purbaya Yudhi Sadewa, dan Eko Sulistyo‎, juga dianggap Jokowi mempunyai keahlian. Luhut bercerita, Purbaya merupakan lulusan IPB dan memiliki keahlian bidang ekonomi makro. Dia juga menjadi salah satu tim penasihat Jokowi saat kampanye Pilpres 2014.

Uji Kemampuan

Untuk menguji kemampuan para calon deputi itu, Luhut sempat mengajak Yanuar, Purbaya, dan Darmawan ke Amerika Serikat beberapa minggu lalu untuk mengatur kunjungan Presiden Jokowi ke negeri Paman Sam itu.

"Saya bawa mereka ke Amerika dan di beberapa tempat bertemu banyak pihak. Mereka semua mengapresiasi kelebihan tiga orang ini," ungkap Luhut.

Luhut pun mengaku karena merasa cocok dan kagum dengan kemampuan tiga orang tersebut, akhirnya ia mengambil keputusan untuk mengangkat mereka sebagai deputi dengan pertimbangan dan persetujuan Jokowi.

"Saya serahkan kepada beliau (Presiden Jokowi), dan termasuk nama Pak Andogo dan Pak Eko. Beliau (Presiden Jokowi) bilang 'Saya setuju Pak Luhut'," ujar Luhut.

Jadi, lanjut dia, mekanisme pengambilan keputusan dilakukan seperti saat berada di militer.

"Saya lihat dulu semuanya walaupun Pak Presiden setuju, tapi kalau tidak pas saya akan lapor ke beliau. Tapi kebetulan apa yang dipikirkan beliau dan apa yang kami butuhkan itu cocok dan kita jalan," ucap Luhut.

Pada pelantikan hari ini, Mayjen Andogo Wiradi yang mengisi jabatan Deputi V Bidang Prediksi dan Analisis Informasi Strategis belum dilantik bersama dengan empat deputi lainnya.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, Andogo belum dilantiknya karena masih dalam proses pemasangan.  "Makanya, ‎dari 5 Deputi, baru 4 Deputi yang telah ada Keppresnya," kata Andi.

Luhut juga melantik staf khusus kepresidenan, yaitu Lambock V Nahattands yang sebelumnya pernah menjadi Sekretaris Mensesneg era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Atmadji Sumarkidjo yang dikenal sebagai wartawan senior. (Ali/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya