Bupati Bandung Tolak Warganya yang Diduga Gabung ISIS

Kabupaten Bandung dalam kondisi kondusif dan bersih dari paham radikalisme yang mengarah kepada terorisme.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 02 Apr 2015, 16:40 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2015, 16:40 WIB
Teaterikal Menolak ISIS di Bundaran HI
Sejumlah mahasiswa melakukan aksi menolak ISIS di Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/3/2015). Mereka melakukan aksi teaterikal sebagai bentuk sindiran terhadap kekejaman ISIS. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Bandung - Aisyahnaz Yasmin (26) mendapat penolakan dari berbagai pihak setelah sang ayah tidak mengakuinya sebagai anak kandung dan dianggap sebagai anak angkat karena diduga akan bergabung dengan kelompok radikal ISIS.

Tidak hanya mendapat penolakan dari orangtua dan warga, Bupati Bandung Dadang Naser menolak Aisyahnaz sebagai warganya. Aisyahnaz Yasmin (26) tercatat sebagai warga Kampung Babakan Ciparay RT 01 RW 06 Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Kalau saya sih, memang dia anggota ISIS biar dikirimkan ke Suriah sajalah. Jangan dihalang-halangi. Itu hak asasi dia," ujar Dadang Naser ditemui di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/4/2015).

Dadang mengatakan, Kabupaten Bandung kini dalam kondisi kondusif dan bersih dari paham radikalisme yang mengarah kepada terorisme.

"Kondusif kondisinya. Kita kebanyakan warga. Ini juga bisa ngurangin wargalah. Kalau saya dukung warga (yang menolak), biar sekalian diputus saja status warga negaranya (Indonesia) juga," ucap Dadang.

Aisyahnaz Yasmin termasuk dalam 16 warga Indonesia yang ditangkap pemerintah Turki saat hendak menyeberang ke Suriah. Mereka diduga hendak bergabung ke ISIS. Dia bersama 11 orang lainnya kemudian dideportasi ke Tanah Air. Saat ini mereka berada di rumah perlindungan milik Kementerian Sosial (Kemensos). (Mvi/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya