Tim Evakuasi WNI di Yaman Dibagi ke 2 Kota

Pemberangkatan tim evakuasi ke Salalah menggunakan pesawat Qatar Airlines pada 2 Maret 2015 pukul 00.20 dan transit di Doha, Qatar.

oleh Fahrizal Lubis diperbarui 03 Apr 2015, 21:04 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2015, 21:04 WIB
Pelepasan Tim Evakuasi WNI di Yaman
Suasana pelepasan tim evakuasi WNI dari wilayah Yaman di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (2/4/2015). Ada 22 personel TNI dan perwakilan Kemlu yang tergabung dalam satgas ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Tim percepatan evakuasi WNI di Yaman telah diberangkatkan pada 2 April lalu, menyusul konflik di negara tersebut. Tim yang terdiri dari anggota TNI, Polri dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ini dibagi 2 kelompok untuk mengevakuasi di 2 kota.

"Dalam pemberangkatan dibagi menjadi 2 wilayah, yakni wilayah Salalah dan Sanaa. Wilayah Salalah dipimpin oleh Pak Yusron dari Kemlu, sedangkan untuk tim Sanaa oleh Pak Susapto 12 orang dengan perincian 2 dari TNI AU, 4 dari Polri, dan 6 dari Kemlu," ujar Ketua tim evakuasi Kombes Pol Krishna Murti‎ dalam pesan singkatnya, Jumat (3/4/2015).

Krishna menjelaskan, pemberangkatan tim Salalah menggunakan pesawat Qatar Airlines pada 2 Maret 2015 pukul 00.20 dan transit di Doha, Qatar. Selanjutnya boarding menuju Salalah. "Informasi terakhir akan menuju border (perbatasan) dengan tujuan daerah Tarim. 4 Orang tinggal di Salalah untuk membantu KBRI Muscat setup shelter di Salalah."

Sedangkan pemberangkatan tim evakuasi yang menuju Sanaa, kata Krishna, juga dibagi 2 kelompok, menggunakan pesawat berbeda. Kelompok pertama 6 orang berangkat pada 2 April 2015 pukul 23.20 WIB menggunakan pesawat Quait Airways. Mereka transit di Kuwait City, selanjutnya menuju Jedah.

"Sedangkan untuk kelompok kedua dengan menggunakan pesawat Qatar Airlines terdiri 6 orang, dipimpin oleh Kombes Pol Krishna Murti pada pukul 00.20 WIB pada 3 Maret 2015 dan mendarat di Doha, Qatar pukul 04.30 waktu setempat dan rencana terbang menuju Jedah pukul 11.45 waktu setempat," jelas Krishna.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebutkan, terdapat 4.159 WNI di Yaman. Mereka mayoritas bertempat tinggal di Yaman selatan, yang kondisinya lebih kondusif. Sebanyak 2.626 WNI berprofesi sebagai mahasiswa, 1.488 pekerja profesional di bidang perminyakan, dan 45 lainnya staf kedutaan Indonesia.

Konflik di Yaman memanas ketika pemberontak Houthi mulai merebut sejumlah wilayah di negara tersebut. Kelompok Houthi diduga dibeking mantan Presiden Ali Abdullah Saleh yang sebelumnya digulingkan. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya