Liputan6.com, Sleman - William Mackerelo Rentyan Putra meninggal akibat tersambar kereta api di Dusun Kaliabu Banyuraden Gamping, Sleman, Yogyakarta. Saat itu bocah berumur 11 tahun ini sedang mencari batu akik di sepanjang perlintasan kereta api.
Pariem (51) salah satu saksi mata mengatakan, sekitar pukul 15.15 WIB, William terlihat di perlintasan kereta. Saat itu dia sedang berkonsentrasi melihat batu ke arah barat di sepanjang rel, dan tiba-tiba dari arah timur melintas kereta api. Diduga karena terlalu fokus ke batu, sehingga tidak melihat kereta melintas.
"Peristiwanya sekitar pukul 15.15 WIB tadi. Korban posisi di pinggir rel kereta sebelah utara mencari batu yang akan dijadikan akik, tiba-tiba ada kereta dari arah timur meyerempet korban, hingga terpental yang mengakibatkan luka pada bagian kepala dan mendinggal dunia di tempat," ujar Pariem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (09/04/2015).
Setelah kejadian itu, warga lalu melaporkan ke Polsek Gamping. Sementara Kapolsek Gamping Kompol Agus Zainudin mengatakan, sesuai keterangan saksi di lokasi kejadian, saat itu William sedang mencari batu akik di sepanjang rel kereta.
Menurut Agus posisi William yang berada di sisi utara rel dinilai sebagai alasan tidak mengetahui ada kereta api Logawa jurusan Jember-Purwokerto melintas dari arah timur.
"Posisi korban berada di sisi utara rel. Setelah tersambar kereta api, korban terpental hingga sekitar 3 meter," jelas dia.
Agus mengatakan, setelah dilakukan olah TKP tim identifikasi dan dokter, jenazah William dibawa ke Rumah Sakit Sarjito. Orangtua Willliam, Budi Riyanto menerima dengan pasrah musibah tersebut, dan tidak akan menuntut pihak manapun. (Rmn)
Energi & Tambang