Tangkap Tangan di Bali, KPK Sita Uang Dolar Singapura

Namun Johan belum bisa memastikan berapa jumlah uang yang diamankan tersebut.

oleh Oscar Ferri diperbarui 10 Apr 2015, 09:34 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2015, 09:34 WIB
Alasan KPK Tetapkan SDA Sebagai Tersangka Kasus Haji
Juru bicara KPK Johan Budi (Liputan6.com/Faisal R Syam).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT) di kawasan Sanur, Bali, Kamis malam 9 April 2015. Dari beberapa orang yang diamankan dalam OTT itu, salah satunya diduga anggota DPR.

Selain itu, Johan memastikan, ada barang bukti berupa uang yang turut diamankan dalam OTT tersebut. Uang tersebut dalam bentuk mata uang dolar Singapura.

"Ada sejumlah uang dalam bentuk uang dolar Singapura," kata Johan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Namun Johan belum bisa memastikan jumlah uang yang disita tersebut. Begitu juga kabar adanya mobil yang ikut diamankan.

"Ini yang belum didapat informasinya. Nanti akan kita pastikan (soal mobil). Belum (dapat informasi), apa kaitannya sama di Bali," pungkas Johan.

Tim Satgas KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di kawasan Sanur, Bali, Kamis 9 April 2015 malam, terkait dugaan tindak pidana korupsi. Dari informasi yang dihimpun, ada beberapa orang yang diamankan dari hasil OTT itu. Termasuk salah satunya diduga anggota DPR.

Politisi senior PDIP Tjahjo Kumolo sebelumnya membenarkan adanya OTT yang dilakukan KPK terhadap kader partainya. Bahkan sudah mendapat informasi berupa nama.

"Info yang saya dapat, Andriansyah dari Kalsel (Kalimantan Selatan), mantan 2 periode Bupati di Kalsel, mantan ketua DPD, yang sekarang anggota DPR RI Komisi IV," sebut Tjahjo melalui pesan singkat di Bali.

Mengenai kasus yang menjerat Andriansyah, menurut Tjahjo, terkait bantuan sosial atau bansos. Namun untuk lebih detailnya masih akan dicek pagi ini.

"Kasus bansos yang ditangkap KPK di Bali semalam, lagi kami cek lagi," ujar mantan Sekjen PDIP itu. (Ndy/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya