Liputan6.com, Batam - Dua siswa SMKN 5 Batam terpaksa menjalani Ujian Nasional (UN) di balik jeruji besi Mapolsek Sekupang, Batam. Siswa berinisial MA dan R yang merupakan anggota geng motor itu ditahan lantaran terlibat dalam kasus penjambretan
Mereka mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia sejak pukul 07.30 WIB. Pengawas ujian dari sekolah dan dua anggota Polsek Sekupang turut mengawasi jalannya ujian tersebut.
Walikota Batam Ahmad Dahlan menyatakan, kedua siswa itu memiliki hak yang dengan pelajar lain. Kendati mereka terlibat kasus kriminal. "Mereka mempunyai hak yang sama seperti pelajaran lainya, cuman mereka lagi dilakukan pembinaan," ujar Ahmad Dahlan di Batam, Senin (13/4/2015).
Menurut dia, kedua siswa itu menjalani UN di penjara sebagai buah dari perilaku yang mereka kerjakan. Meski terlibat kriminal, keduanya tetap akan diberikan pembinaan agar tetap semangat bersekolah.
Baca Juga
Risma Pantau UN
Di Surabaya, Walikota Tri Rismaharini bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf melakukan sidak pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ke sejumlah sekolah setingkat SMA. Hasilnya, pelaksanaan UN berbasis komputer berlangsung lancar.
"Sebelumnya kita sudah menyiapkan untuk pelaksanaan UN, baik dari PLN dan Telkom memastikan semua lancar tanpa kendala," ujar Risma usai melakukan sidak di SMKN 8 Jalan Kamboja dan SMA Negeri 5 Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2015).
"Saya yakin, Insya Allah tidak masalah, semoga semuanya berjalan baik dan lancar," imbuh dia.
Selain itu, Risma memastikan naskah UN yang digunakan untuk ujian sistem manual akan aman dan tidak bocor. Sebab, pengawalan keamanan soal sudah dilakukan mulai mapolrestabes hingga mapolsek.
"Tidak ada kebocoran. Kita kemarin juga sudah survei masuk ke ruang tahanan di Mapolrestabes sebelum didistribusikan ke Mapolsek tadi pagi. Untuk Surabaya saya yakin aman. Saya sudah sampaikan jauh hari dalam pertemuan pengawas dan kepala sekolah," pungkas Risma.
Ujian Nasional di Surabaya diikuti 37.868 siswa SMA, SMK dan MA. Jumlah itu berasal dari 214 sekolah penyelenggara dan 34 sekolah gabungan (bergabung dengan penyelenggara). (Ali/Yus)
Advertisement