Menlu Retno: Masih Ada WNI Tolak Dievakuasi dari Yaman

Menurut Retno, umumnya alasan WNI menolak dievakuasi di Yaman dengan alasan situasi di tempat mereka tinggal belum terlalu genting.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Apr 2015, 19:16 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2015, 19:16 WIB
Menlu Retno Temui WNI dari Yaman
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kiri) berbincang dengan seorang wanita WNI di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (5/4/2015). Sebanyak 110 dari 262 WNI yang dievakuasi dari Yaman ini merupakan gelombang pertama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, sampai saat ini masih ada WNI yang menolak dievakuasi dari Yaman. Kendati, pihaknya terus mengimbau agar mereka bersedia dievakuasi demi keselamatan nyawa mereka.

"Ya (masih ada). Tapi kita nggak akan berhenti mengimbau, agar mau dievakuasi, dan mumpung masih ada evakuasi kita pakai evakuasi itu. Pengalaman di Aden, kita Sulit sekali merancang evakuasi," ujar Retno di Istana Presiden, Jakarta.

Menurut Retno, umumnya alasan WNI menolak dievakuasi dengan alasan situasi di tempat mereka tinggal belum terlalu genting. Padahal situasi di negara konflik tidak dapat dipastikan.

"Pertimbangannya saudara kita masih melihat situasinya masih belum genting. Tapi dalam kindisi seperti ini, saya tegaskan bisa berubah setiap waktu," pungkas Retno.

Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir sebelumnya mengatakan, tim gabungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengevakuasi 82 WNI, dari salah satu daerah paling bergejolak di Yaman, Aden. Dalam operasi tersebut petugas juga mengevakuasi 60 warga Malaysia dan 3 dari Thailand.

Menurut Arrmanatha, evakuasi warga Malaysia dan Thailand berdasarkan faktor kemanusian yang tak perlu pandang bulu. Langkah ini bukan hanya keputusan RI, tapi sudah dikomunikasikan dengan negara asalnya. (Rmn/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya