Dinilai Kurang Maksimal, Kabinet Jokowi Diminta Rombak

Beragam penilaian dialamatkan kepada masing-masing menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK selama 6 bulan memimpin.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Apr 2015, 07:52 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2015, 07:52 WIB
Jokowi-JK Berfoto Bersama Menteri Kabinet Kerja
Jokowi dan JK berpose bersama para Menteri Kabinet Kerja di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - 6 Bulan kabinet kerja Presiden Joko Widodo telah mengemban tugas. Beragam penilaian dialamatkan pada masing-masing menteri. Tetapi sebagian besar memberikan penilaian yang negatif.

Itulah yang kemarin dibahas dalam dialog bertema 'Rapor Kabinet Kerja Jokowi' di Gedung DPR, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (16/4/2015),

Pengamat politik dan anggota DPR mengungkapkan, tidak semua anggota kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla berkinerja bagus. Sebagian mengecewakan, membuat program presiden tidak terdengar dan seolah berjalan di tempat.

Dalam 1 semester pemerintahannya, presiden disarankan memperbaiki kinerja anggota kabinetnya. Jika perlu mereshuffle atau mengganti mereka yang dianggap kinerjanya tidak optimal.

Pengamat Politik Gun Gun Heryanto memberi 1 contoh, kritik publik terhadap kinerja Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Menurutnya, publik menunggu gebrakan baru pemerintah dalam isu-isu sosial, budaya, dan kemasyarakatan yang lebih konkret.

"Yang dikritik publik selama ini adalah kehadiran Menteri Puan Maharani dalam sebuah isu-isu sosial, budaya, dan kemasyarakatan yang lebih konkret. Apa kemudian ide-ide baru yang bisa mendorong dan menguatkan trisakti seperti yang dislogankan," kata dia.

Anggota DPR dari Fraksi Nasdem Jhonny Plate memaklumi, Kabinet Kerja Jokowi-JK belum bisa menunjukkan kinerjanya secara maksimal. Hal itu, karena anggaran yang diajukan pemerintah baru turun.

"Untuk memberi penilaian sekarang kita harus pahami bahwa kabinet ini belum bisa bekerja dengan dukungan anggaran yang penuh. Karena anggarannya baru turun," ucap Jhonny.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi mengakui, tidak semua menterinya mempunyai kinerja baik. Untuk itu presiden bersama wakilnya terus mengevaluasi kerja para pembantunya di pemerintahan itu secara berkala. (Nfs/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya