3 Hal yang Membuat Pembunuh Deudeuh @tataa_chubby Takut

Selain dihantui wajah Deudeuh, sesudah membunuh janda 1 anak itu, Rio juga merasa ketakutan perbuatannya diketahui pihak berwajib.

oleh Audrey Santoso diperbarui 16 Apr 2015, 23:10 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2015, 23:10 WIB
Kondisi Kosan Deudeuh Pasca Pembunuhan
Pintu kamar kos tempat terbunuhnya Deudeuh Alfisahrin telah diberi garis polisi, Jakarta, Rabu (15/4/2015). Rumah kos Boarding House di kawasan Tebet tampak sepi pasca terbunuhnya Deudeuh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin, Muhammad Prio Santoso yang diringkus aparat kepolisian Subdit Jatanras Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 15 April lalu, mengaku selalu teringat mata pekerja 'freelance' itu yang melotot dan lidahnya terjulur saat dicekik dirinya.

Selain itu, bayang-bayang darah yang muncrat dari mulut pemilik akun Twitter @tataa_chubby itu saat dicekik lehernya, pun selalu menghantui pria yang akrab disapa Rio itu.

"Yang selalu terbayang, saat saya mencekik Tata," ucap Rio di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Jakarta, Jakarta, Kamis (16/4/2015).

Selain dihantui wajah Deudeuh, sesudah membunuh janda 1 anak itu, Rio juga merasa ketakutan perbuatannya diketahui pihak berwajib. Alasan dia masih menggunakan akun Twitter @santos06yoyo untuk merayu para wanita di dunia maya, agar polisi tidak mencurigainya.

"Saya berpikiran kalau akun saya langsung tidak aktif, nanti malah saya yang dituju. Jadi saya buat alibi seperti itu," jelas guru matematika di lembaga bimbingan belajar ini.

Walaupun akhirnya tertangkap juga, kata Rio, ia berharap istrinya tidak akan meninggalkan dan masih menerima dirinya selepas dari penjara. Kini dia mengungkapkan pertobatannya.

"Saya berharap sesudah saya mempertanggungjawabkan kesalahan ini, istri saya masih mau menerima saya," pungkas Rio.

Polisi akhirnya menangkap Muhammad Prio Santoso atau Rio di Jalan Batutapak I, RT 1 RW 11 Bojong Gede, Bogor pada Rabu 15 April dini hari. Keberadaan Prio diketahui polisi melalui penyelidikan keberadaan telepon genggam Deudeuh. Karena dari keterangan teman Dedeuh bernama Vali, handphone sahabatnya itu raib saat ditemukan tewas Sabtu 11 April malam.

Saat polisi meringkus Prio, pria yang dikenal selalu berprestasi di bangku SD dan SMP ini pasrah. Ia mengaku menghabisi wanita berambut lurus itu pada Jumat 10 April malam pukul 08 00 WIB karena tersinggung disindir bau badan.

Deudeuh atau yang akrab disapa Empi ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Tebet Utara 15-C, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Sabtu 11 April malam. Dalam kondisi tanpa busana, mulutnya disumpal kaus kaki hitam dan lilitan kabel di lehernya.

Saat olah tempat kejadian perkara atau olah TKP, polisi menemukan 2 alat kontrasepsi bekas pakai di kamar Deudeuh. Jenazah janda beranak 1 ini dimakamkan pada Minggu 12 April 2015 siang di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. (Rmn/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya