KSAD: Mahasiswa Sampai Bakar Kampus, Apa Ini Namanya?

Jenderal Gatot pun menganalisis jika aksi bakar dan merusak kampus ini karena proxy war yang sudah berlangsung di Indonesia.

oleh Yanuar H diperbarui 21 Apr 2015, 02:10 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 02:10 WIB
KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. (Antara Foto/Sahrul Manda Tikupadang)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mahasiswa di Indonesia yang kerap menggelar demontrasi lalu merusak dan membakar fasilitas kampus dinilai pedas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Menurut Jenderal Gatot, dalam 3 tahun terakhir sudah ada 21 kasus fasilitas kampus yang dibakar oleh mahasiswanya. Sikap ini disebutnya bukan lagi golongan terdidik yang biasa disematkan ke mahasiswa.

"Mahasiswa tawuran atau berkelahi mungkin itu biasa, bisa karena rebutan pacar. Tapi kalau (mahasiswa) sampai bakar kampus? Apa ini namanya?" kata Gatot saat dialog dengan aparat pemerintah daerah, DPRD, tokoh agama dan tokoh pemuda di Yogyakarta, Senin (20/4/2015).

Gatot lalu membandingkan perilaku mahasiswa yang melakukan aksi bakar kampus dan merusak kampusnya dengan pasien rumah sakit jiwa. Ia menjelaskan belum pernah ditemukan kasus ada orang gila yang membakar rumah sakit jiwa.

"Pasien gila saja tidak pernah membakar rumah sakitnya sendiri. Ini mahasiswa gimana? Tapi bukan saya sebut mahasiswa gila lho," ujar dia.

Gatot menganalisis jika aksi bakar dan merusak kampus ini karena [proxy war]( 2117518 "") yang sudah berlangsung di Indonesia. Selain itu juga karena perubahan kebudayaan yang direkayasa oleh negara asing untuk merusak generasi Indonesia.

Bahkan saat ini narkoba menjadi alat untuk merusak generasi muda. "Salah satunya budaya kita disusupi dengan paham asing yang merusak," tandas Jenderal Gatot. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya