Manfaatkan KAA, Menteri Marwan Gandeng 3 Negara untuk Bangun Desa

Momen KAA tahun ini akan dimanfaatkan Kemendesa untuk meningkatkan kerjasama antar negara. Khususnya untuk pembangunan desa.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Apr 2015, 06:47 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2015, 06:47 WIB
Menteri Marwan Jafar
Menteri Marwan Jafar. (Liputan6.com/Taufiqurrahman)

Liputan6.com, Jakarta - Momen Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun ini, akan dimanfaatkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) untuk meningkatkan kerjasama antara negara. Kerjasama selatan-selatan (South-south cooperation) antar Negara Asia dan Afrika perlu ditindak lanjuti ke arah yang konkret, khususnya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi desa.

"Selain itu Kemendesa juga akan menjajaki kerjasama dalam penataan wilayah dan pembukaan kawasan baru dengan Pemerintah Iran. Negara ini pembangunan wilayah perdesaannya sangat baik. Seluruh desanya sudah berhasil dialiri listrik,” ujar Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi,  Marwan Jafar, Rabu 22 April 2015.

Marwan mengemukakan, salah satu poin penting dan strategis yang dikritisi oleh Presiden Joko Widodo, saat menyampaikan kata sambutan dalam pembukaan peringatan 60 tahun KAA adalah terkait ketidakadilan global. "Kondisi saat ini lebih dari 1,2 milyar penduduk dunia tidak menikmati 'kue' pembangunan global,” ujarnya.

Menurut Marwan, bisa dipastikan ketidakadilan yang dialami mereka adalah penduduk yang tinggal di daerah pedesaan, dan atau masyarakat yang terpaksa bermigrasi ke kota. Karena desa sudah tidak memberikan jaminan kehidupan yang layak bagi masyarakatnya.

Dan saat ini, ujar Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, sedang dalam proses merealisasikan kerjasama di antaranya dengan China, Jepang dan Korea Selatan.

"Jika kita telisik lebih jauh pengalaman dari ketiga Negara tersebut mereka menjadi Negara maju saat ini dengan menitikberatkan penguatan kapasitas dan pemberdayaan perekonomian masyarakat desanya. BUMDes harus menjadi elemen penting perekonomian Negara dimasa yang akan datang," ujar Marwan.

Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika 60 Tahun lalu merupakan cikal bakal lahirnya Gerakan Non Blok yang saat ini beranggotakan lebih dari 100 negara. Untuk itu, Marwan pun mengupayakan untuk membuka peluang kerjasama dengan negara-negara lain termasuk dari benua Amerika.

"Hal ini ditujukan untuk saling bertukar pengalaman dan sama-sama membangun menuju tatanan kehidupan perdesaan yang lebih baik di semua negara," tutur Marwan.

Marwan mengungkapkan, poin penting deklarasi Bandung yang ditegaskan kembali oleh Presiden Jokowi yaitu kerjasama dan solidaritas. Selanjutnya akan menjadi panduan dalam mendorong implementasi kerja-kerja antar Negara Asia-Afrika.

"Hal ini selaras dengan pengejawantahan nawa cita ketiga Pemerintahan Presiden Jokowi – Wapres Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari daerah pinggiran dengan memperkuat desa dan daerah-daerah dalam kerangka negara kesatuan," tandas Marwan. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya