60 Tahun Konferensi Asia-Afrika

Harapan untuk mewujudkan kemerdekaan bagi semua bangsa di dunia kembali digelorakan pada peringatan 60 tahun KAA di Jakarta dan Bandung.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Apr 2015, 21:04 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2015, 21:04 WIB
Saat Para Delegasi Asia Afrika Lakukan Historical Walk
Presiden RI Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (keempat kanan) dan para kepala negara dari Asia dan Afrika berjalan menuju Gedung Merdeka saat peringatan KAA di Bandung, Jumat (24/4/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Cita-cita itulah yang ingin digelorakan oleh Bung Karno pada Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18 hingga 24 April 1955. Saat itu banyak negara di kedua benua yang masih dijajah oleh negara-negara imperialis.

Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia mengirimkan wakilnya. Konferensi ini memunculkan kekuatan baru, di antara dua kekuatan utama dunia, Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dimotori Uni Soviet.

"Mari kita sukseskan konferensi ini. Memang ada perbedaan di antara kita. Siapa yang bisa membantah fakta itu? negara besar dan kecil terwakili di sini, yang mewakili semua agama di bumi ini," kata Bung Karno, presiden pertama Repuplik Indenesia.

Tokoh revolusi Che guevara, yang baru saja menumbangkan rezim diktator Batista di Kuba, Amerika Latin juga merasa terpanggil untuk menjalin persahabatan dan bertemu pemimpin negara-negara Asia-Afrika, terutama dengan Indonesia.

Selama rentang Juli hingga Agustus 1959, Che Guevara berada di Indonesia. Ia bertemu dengan Presiden Soekarno. Tak hanya itu, Che Guevara juga berkunjung ke Candi Borobudur. Berkuasanya Orde Baru membuat kisah kunjungan Che Guevara ke Indonesia kurang terekspose.

KAA menghasilkan 10 kesepakatan atau yang dikenal dengan Dasasila Bandung. Kesepakatan ini berisi pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan mengakui kesetaraan semua bangsa.

Harapan untuk mewujudkan kemerdekaan bagi semua bangsa di dunia kembali digelorakan pada peringatan 60 tahun KAA di Jakarta dan Bandung. Salah satunya dalam bentuk dukungan atas kemerdekaan negara Palestina.

Berpuluh-puluh tahun Palestina hidup dalam penjajahan Israel. Langkah konkret dukungan itu akan diwujudkan Indonesia dengan membuka Konsul Jenderal di Kota Ramallah, tepi barat Palestina dan memperjuangkan Palestina menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Saksikan Barometer Pekan Ini selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (25/4/2015), di bawah ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya