May Day, Buruh Goyang Dumang di Depan Istana

"Ayo semuanya goyang! Jangan malu-malu! Ini hari kita, Hari Buruh!" seru Misnan melalui pengeras suara.

oleh Audrey Santoso diperbarui 01 Mei 2015, 11:25 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2015, 11:25 WIB
May Day, Buruh Goyang Dumang di Depan Istana
"Ayo semuanya goyang! Jangan malu-malu! Ini hari kita, Hari Buruh!" seru Misnan melalui pengeras suara.

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia (GSPMII) punya cara unik untuk memperingati Hari Buruh Internasional 2015. Tak cuma berorasi, mereka juga berjoget dangdut di depan Istana Merdeka, Jakarta.

Ini dilakukan agar para buruh tidak bosan dan tetap semangat mengikuti perayaan May Day.

"Kita nyalakan musik agar mereka (massa) tetap semangat. Jadi letih mereka mengikuti May Day hilang. Kita rayakan hari May Day dengan gembira," kata Panglima Komando Barisan Relawan GSPMII Misnan (38) kepada Liputan6.com di depan Istana, Jalan Merdeka Utara, Jakarta pusat, Jumat (1/5/2015).

"Kalau berfokus pada orasi, mereka akan bosan," imbuh dia.

Pantauan Liputan6.com, massa GSPMII pun bergoyang mengelilingi mobil sang orator yang terparkir. Tubuh mereka bergerak seirama dengan alunan musik 'Ayo Goyang Dumang' dan 'Sakitnya Tuh Di sini' yang dipopulerkan pedangdut Cita Citata.

"Ayo semuanya goyang! Jangan malu-malu! Ini hari kita, Hari Buruh!" seru Misnan melalui pengeras suara.

Dan saat lagu berakhir, Misnan kembali berorasi. Ada dua hal yang menjadi fokus orasi GSPMII yaitu meminta Pemerintah menghapuskan sistem kerja kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan outsourcing.

"Sampai hari ini sistem outsourcing tidak bisa dihapuskan. Hapuskan sistem kerja kontrak," ucap Misnan.

Dia mengatakan, selama ini kerap terjadi ketidakadilan yang dialami buruh. Buruh yang sudah bekerja 5 tahun banyak yang diputus kontrak dan tidak dapat pesangon sepeserpun. Para buruh outsourcing juga tidak mendapat tunjangan kesehatan.

"Karena kenyataannya, buruh yang rata-rata sudah kerja 5 tahun, diputus kontrak. Tidak dapat tunjangan padahal disitu harusnya ada pesangon. Berikutnya hapuskan sistem upah murah," ujar Misnan.

Menurut Misnan, ada 5 ribu orang GSPMII yang mengikuti perayaan buruh pada hari ini. Mereka datang dari Kabupaten Bekasi, Bogor, Karawang, Tasikmalaya, Semarang, dan Cilacap. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya