Liputan6.com, Bogor - Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama dimulai serentak. Begitu juga pelaksanaan UN di lembaga permasyarakatan (lapas).
Seperti di Lapas Cibinong kelas II A, seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) asal Bogor menjalani UN hari pertama. F mengikuti UN mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan diawasi 2 pengawas yang datang dari Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Dengan mengenakan kemeja putih, F terlihat serius mengerjakan soal-soal UN yang dimulai pukul 09.00 WIB di di sebuah ruangan khusus.
F sudah sekitar 2 minggu berada di lapas tersebut. Ia tengah menjalani proses hukumnya dalam kasus tawuran.
Ami, tante F, datang untuk mendampingi keponakannya tersebut. Ia bersyukur keponakannya tersebut masih bisa melaksanakan ujian. Ia sempat khawatir F tidak bisa mengikuti UN.
"Alhamdulillah, pihak lapas maupun sekolah sangat kooperatif. Kami sebagai keluarga selalu men-support agar keponakan saya bersemangat," paparnya.
Berlatih Soal
Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah mempersiapkan kebutuhan F dalam melaksanakan UN. F belajar soal-soal latihan dari pihak sekolah seminggu sebelumnya.
"Bahkan hari Kamis kemarin Kepala Sekolah dan guru di sekolah keponakan saya datang untuk menengok," ungkapnya.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lapas Cibinong, Muhammad Maulana, mengatakan UN ini dilaksanakan berdasarkan undang-undang yang menyatakan setiap anak mendapatkan hak atas pendidikan.
"Walaupun tengah menjadi tahanan dan berada di lapas, mereka tetap bisa mendapatkan haknya untuk mengikuti UN," jelas Maulana di Lapas Klas II A Cibinong, Kabupaten Bogor.
"Total ada tujuh anak yang ada di lapas ini. Rencananya ada 6 napi juga yang akan menjalani UN paket B sore ini. Ujian akan dilakukan selama 3 hari sesuai dengan jadwal dari pemerintah," ucapnya. (Yus)