Bogor 'Bersih-bersih', Puluhan Preman Dirazia

Biasanya mereka mangkal di terminal, stasiun, pertigaan jalan, pasar dan tempat keramaian lain.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 10 Mei 2015, 11:23 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2015, 11:23 WIB
preman bogor terjaring razia
Para preman Bogor yang terjaring razia (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Puluhan preman diamankan jajaran kepolisian Polres Bogor. Keberadaan mereka disinyalir telah meresahkan warga.

Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto mengatakan ada 79 orang preman ditangkap. Mereka ditangkap di tiga kecamatan wilayah Kabupaten Bogor, seperti Cibinong, Citeureup, dan Babakanmadang.

"Biasanya mereka mangkal di terminal, stasiun, pertigaan jalan, pasar dan tempat keramaian lain. Sudah banyak warga yang mengadu mengenai keberadaan mereka yang meresahkan," ungkapnya di Mapolres Bogor, Cibinong, Minggu (10/5/2015).

Kapolres menuturkan, penangkapan 79 preman tersebut, dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman. Polres bogor mulai beberapa hari ini melaksanakan kegiatan penertiban, penegakan hukum terhadap orang-orang dapat diidentifikasi melakukan tindakan premanisme.

Stevanus (18), pemuda yang berprofesi sebagai 'Pak Ogah' di Simpang Cibinong mengaku hanya ingin membantu kepolisian.

"Saya hanya ingin membuat jalan itu lancar dan tidak macet eh malah ditangkap. Dan saya tidak pernah minta uang. Kalau dikasih ya bersyukur kalau tidak juga tidak apa apa," ungkapnya.

Para preman Bogor yang terjaring razia dihukum push up (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Suyudi mengatakan pihaknya mengimbau kepada masyarakat jika melihat aksi premanisme untuk segela melapor kepada polisi."Kita juga akan mencatat dan mewaspadai orang-orang yang memiliki track record pidana. Jika tertangkap lagi, akan kita proses sesuai hukum," tegasnya.

"Premanisme ini sudah sangat meresahkan warga bogor. Di antaranya seperti calo transportasi, Pak Ogah, pengamen, dan pelaku kegiatan meresahkan lain," ungkapnya.

Selanjutnya, tambah Kapolres, pihaknya akan data semua yang sudah ditangkap dan diproses sesuai dengan yang dilakukan. Bagi yang masih anak-anak akan dilakukan pembinaan secara khusus dan bagi yang sudah dewasa akan disalurkan ke Dinas Sosial Kabupaten Bogor.

"Jadi nanti kita akan arahkan minat dan bakat mereka. Kalau memang ingin menjadi montir, tukang cukur, atau pedagang, akan kita bina mereka. Jadi bisa berguna di masyarakat," pungkasnya. (Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya