Demo Peringatan Mei 98, Mahasiswa Dorong-dorongan dengan Polisi

Orasi peringatan Tragedi Mei 1998 tetap masih mendapat pengawalan ketat kepolisian.

oleh Oscar Ferri diperbarui 12 Mei 2015, 17:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2015, 17:30 WIB
Demo peringatan Tragedi Mei 1998
Demo peringatan Tragedi Mei 1998 di depan Istana (Liputan6.com/ Oscar Ferri)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan mahasiswa Universitas Trisakti melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka. Aksi unjuk rasa ini untuk memperingati 17 tahun tragedi 12 Mei 1998.

Dalam aksi ini, mereka melakukan orasi dari atas mobil komando. Mereka berorasi menyampaikan sejumlah tuntutannya. Termasuk menuntut pemerintah untuk segera ‎menuntaskan proses hukum tragedi yang mengakibatkan 4 mahasiswa Trisakti itu tewas yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (12/5/2015), ratusan mahasiswa ini juga terlibat kontak fisik. Saat mereka memaksa menyeberang ke Istana Merdeka. Namun, aksi tersebut mendapat perlawanan ratusan petugas kepolisian yang membentuk barikade.

Demo peringatan Tragedi Mei 1998 di depan Istana (Liputan6.com/ Oscar Ferri)

Akibatnya, aksi saling dorong pun‎ terjadi antara polisi dan para mahasiswa ini. Meski, beberapa mahasiswa sempat sampai di trotoar pembatas jalan di tengah. Tidak berselang lama, polisi berhasil menghalau aksi tersebut.

Gagal menyeberang, para mahasiswa kembali melakukan orasinya. Orasi ini tetap masih mendapat pengawalan ketat kepolisian.

Dalam aksi ini, selain membawa sejumlah bendera, poster, mereka juga membawa spanduk. Salah satu spanduk bertuliskan "17 Tahun 12 Mei 98". Selain itu mereka juga membawa replika 3 keranda ber‎warna hitam dengan tulisan berwarna hitam. Tulisan itu bertuliskan "Hak Asasi Manusia", Korupsi-Kolusi", dan "Matinya Keadilan". (Mvi/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya