Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie ikut mengomentari polemik di tubuh Partai Golkar. Terkait konflik dualisme kepemimpinan yang berkepanjangan, Habibie berniat menemui Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono dan ketum versi Munas Bali Aburizal Bakrie atau Ical.
Pertemuan tersebut, imbuh Habibie, diharap bisa segera dilakukan di rumahnya sebelum ia berangkat ke Eropa pada Kamis 28 Mei mendatang.
"Sebelum saya berangkat ke Eropa, saya berharap bisa ketemu Agung, bukan sebagai ketua, tapi sebagai tokoh masyarakat. Juga Ical dalam kapasitasnya sebagai tokoh masyarakat. Saya ingin ketemu membicarakan keadaan (Golkar)," ucap Habibie di kediamannya, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2015).
Habibie menegaskan, pertemuannya itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pinisepuh Partai Golkar. Ia berharap, pertemuan nanti juga didampingi anggota Pinisepuh Golkar lainnya, seperti mantan Menteri Keuangan JB Sumarlin, Jenderal Purn Polisi Awaloeddin Djamin, dan mantan Menteri Urusan Peranan Wanita, Sulasikin Murpratomo.
"Supaya tidak sendiri, saya minta didampingi 3 tokoh pinisepuh. Saya harap Senin, Selasa, atau Rabu bisa ketemu. Karena Kamis saya berangkat. Ini saya harap (polemik) bisa diselesaikan," lanjut dia.
Ilmuwan jebolan Jerman ini yakin kedua tokoh yang akan ditemuinya nanti merupakan individu yang berdedikasi tinggi terhadap kepentingan rakyat. "Saya tidak bermaksud mendahului atau memberi spekulasi apa pun. Saya yakin bahwa semua yang nanti kita temui sebagai perorangan itu adalah sosok yang berdedikasi tinggi pada kepentingan rakyat."
Kisruh di tubuh partai berlambang beringin ini dinilai Habibie sebagai dinamika politik yang bisa saja menimpa partai mana pun.
Menurut Habibie, sebagai partai yang sudah lama berdiri dan telah memberi sumbangsih besar dalam pembangunan bangsa, Golkar tentu melahirkan banyak karya. Dan tentunya karya-karya tersebut ada yang masih bisa dimanfaatkan, ada yang tidak.
"Sekarang ini sudah banyak pengalaman dalam pembangunan dan karya-karya nyata. Kalau masak tentu akan ada apinya, ada asapnya ada debunya toh. Nah tidak semua bisa dimanfaatkan. Tapi kalau tidak masak ya tidak ada api, asap, debunya, tidak ada hasilnya."
"Jadi kita harus ketahui bahwa setiap kemajuan dalam suatu masyarakat itu adalah hasil karya sumber daya manusianya," pungkas BJ Habibie. (Ans/Yus)
Akhiri Kisruh Golkar, BJ Habibie Ingin Bertemu Agung dan Ical
Menurut BJ Habibie, pertemuan ini diharapkan bisa digelar sebelum ia berangkat ke Eropa pada Kamis 28 Mei mendatang.
diperbarui 24 Mei 2015, 18:27 WIBDiterbitkan 24 Mei 2015, 18:27 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Benarkah Orang yang Minta Ruqyah Tidak Masuk Surga Tanpa Hisab? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah dan Buya Yahya
Nasib Miris Siswi SMA di NTT, Disetubuhi Berulangkali dengan Ancaman Foto Panas
26 Perwira Dimutasi ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ini Daftar Namanya
Oposisi Mars 16 Januari Jadi Waktu Terbaik Melihat Mars Lebih Dekat
Bandung Masuk Daftar Kota Termacet di Dunia, Warga Harus Bagaimana?
EKSKLUSIF Liputan6 SCTV: Patrick Kluivert Tidak Ingin Buang Waktu demi Bawa Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia dan Bahagiakan Suporter
Detik-Detik Satu Keluarga di NTT Disambar Petir di Pondok Kebun, Ayah Tewas 2 Anaknya Luka-Luka
Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Tidak Tanggal 13, 14 dan 15, Sahkah? Buya Yahya Menjawab
Misteri Tewasnya Purnawirawan TNI dengan KTA BIN di Perairan Marunda
Boaz Solossa Sambut Baik Kedatangan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Heboh Koin Jagat Aplikasi Berburu Harta Karun, Dampak Buruknya?
Ibu di Lampung Timur Tega Habisi Nyawa Bayinya, Diduga Gunakan Golok