Langsung Kerja, 9 Srikandi Pansel KPK Berkantor di Setneg

Selama bekerja, 9 Srikandi Pansel Komisioner KPK yang dipimpinnya akan dibantu jajaran Kementerian Sekertaris Negara (Kemensesneg).

oleh Luqman Rimadi diperbarui 25 Mei 2015, 21:59 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2015, 21:59 WIB
Sebelum Temui Jokowi, 9 Srikandi Pansel KPK Foto Bersama
Sembilan perempuan anggota Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Usai bertemu pertama kali dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, 9 perempuan yang tergabung dalam Panitia Seleksi (Pansel) calon komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berjanji akan langsung 'tancap gas', bekerja memulai proses awal menyusun langkah kerja.

"Akan ada lanjutan, besok pagi juga kita ada rapat. Kita buat kerangka terus, ya kan prosesnya mepet," ujar Ketua Pansel Komisioner KPK Destry Damayanti di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (25/5/2015).

Destry mengatakan, selama bekerja 9 srikandi yang dipimpinnya akan dibantu jajaran Kementerian Sekertaris Negara (Kemensesneg). Mereka juga akan berkantor di salah satu gedung di lingkungan Kemensesneg.

"Iya, nanti di Sesneg ngantornya," kata dia. ‎

Destry menjelaskan, Pansel KPK akan bekerja sesuai jadwal dan tenggat yang telah ditentukan. Mereka nantinya melalui juru bicara Pansel Betty Alisyahbana akan memberikan keterangan kepada awak media, mengenai perkembangan kerja Pansel dalam waktu tertentu.

"Dan kami pun dalam proses untuk langsung buat rencana kerja ke depan, dengan deadline Desember (2015)," ujar dia.

Sementara Betty mengatakan timnya akan akan berkantor di gedung I Kementerian Kemensesneg. "Mulai hari ini sudah, di sana, Gedung I, dan staf-stafnya nanti dibantu oleh Pak Pratikno (Mensesneg)," kata dia.

Presiden Jokowi dalam pidato sebelumnya mengatakan, Istana akan memenuhi kebutuhan teknis yang diperlukan Pansel melalui Kemensesneg. ‎

"Melalui Setneg, saya akan mendukung kebutuhan kesekretariatan dan anggaran dari Pansel. Termasuk misalnya jika diperlukan dukungan anggaran dan tim untuk menghadirkan narasumber yang dibutuhkan. Terutama yang terkait data dan informasi yang perlu diketahui oleh Pansel," kata Jokowi. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya