Dubes Jerman: Kami Akan Beri Dana Bantuan untuk Papua

"Ke depan, kami akan memberikan rekomendasi untuk project ini bahwa bagus dilaksanakan di Papua."

oleh Katharina Janur diperbarui 26 Mei 2015, 03:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2015, 03:30 WIB
Dubes Jerman untuk RI Georg Witschel
Dubes Jerman untuk RI Georg Witschel. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura - Duta besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel bersama 12 delegasi lainnya dari pimpinan akademisi, para investor dan pimpinan kamar dagang industri Jerman blusukan ke hutan Senadia yang terletak di Kampung Yepase, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura,Papua.

Blusukan ini untuk melihat sebagian hutan di Papua dan meninjau langsung hutan Senadia yang kini jadi hutan percontohan yang dikelola oleh masyarakat setempat sebagai penyedia cadangan karbon, air baku, dan keanekaragaman hayati.

Dengan menggunakan kemeja putih dan celana kain krem ditambah sepatu hiking, Georg bersama lainnya melakukan forest walk dengan menyisiri jalan menanjak dan menurun di hutan yang biasa digunakan masyarakat untuk melakukan aktifitasnya, seperti mencari kayu bakar dan berkebun.

"Hutan Papua masih asli. Tempatnya bagus dan pemandangannya indah. Banyak hutan di Papua yang layak dijadikan tempat wisata dan saya yakin akan dapat menyedot banyak wisatawan nantinya," kata dia, Senin (25/5/015).

Apalagi Papua saat ini menjadi tempat terbaik di dunia. Dengan adanya hal itu, pihaknya akan memberikan rekomendasi kepada Kementerian Kerjasama di Berlin untuk memberikan program kepada pemerintah dan masyarakat Papua untuk mengelola keanekaragaman hayati dan lingkungan.

"Ke depan, kami akan memberikan rekomendasi untuk project ini bahwa bagus dilaksanakan di Papua, dengan melihat kondisi hutan dan sumber daya alam lainnya," jelas dia.

Beri Bantuan

Pihaknya mengaku isu tentang keamanan di Papua, tak akan mengganggu penggarapan project ini. "Saya tahu banyak isu keamanan di Papua. Tetapi saya yakin itu hanya terjadi di beberapa wilayah yang ada di Papua, tidak semua wilayah Papua berbahaya," ucap Georg.

Buktinya, lanjut dia, tempatnya menginap beberapa hari di Wamena tidak ada masalah. Kota dengan julukan Lembah Baliem ini juga sangat indah.

"Beberapa lokasi juga kami kunjungi di sana dan semua aman-aman saja. Begitu juga dengan wilayah Raja Ampat dan Sorong, semua daerah itu aman-aman saja dan buktinya saat ini, kita berada di Kabupaten Jayapura dan tak ada gangguan apapun," urai Georg.

Usai blusukan di hutan tersebut, Georg melakukan tatap muka dengan penduduk Kampung Yepase dan berjanji akan memberikan project untuk Papua.

"Fokus kami sementara ini adalah di Sumatera dan Kalimantan. Namun kami yakin akan memberikan dana bantuan kepada Papua kedepan," ucap dia.

Georg menyebut sejak 2007 silam, Pemerintah Jerman telah menggelontorkan lebih dari 1 miliar euro untuk perubahan iklim dan energi di Indonesia, khusunya Sumatera dan Kalimantan. Begitu juga dana 1.000 euro untuk infrastruktur dan sejumlah dana lainnya.

Kunjungan kerja ini sebagai tindak lanjut upaya pemerintah Jerman dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Papua.

Dukungan tersebut melalui Deutsche Gesellschaft fürInternationale Zusammenarbeit (GIZ) di wujudkan dalam program Locally Action Mitigation In Indonesia (LAMA-I) dan Green Economy and Locally Action Mitigation In Indonesia (GE-LAMA-I) dengan dana dukungan dari DANIDA dan Kementerian LingkunganHidup Pemerintah Jerman  (BMUB).

Kepala Kampung Yepase, Yohan Hendrik Yepassdanya menyebutkan kampung dengan mayoritas bermata pencaharian bertani dan nelayan itu ditempati oleh 315 jiwa atau 77 kepala keluarga.  

"Dengan adanya pelatiahn sejumlah program ini, sedikit banyak kami sudah mengetahui tentang fungsi hutan dan kandungan yang ada didalam hutan ini untuk apa saja. Ada beberapa kelompok yang melakukan pengukuran emisi karbon di hutan adat kami dan praktik ini masih terus dilakukan," kata Yohan. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya