Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan segera memasuki masa pensiun pada bulan Agustus mendatang. Karena itu nama penggantinya harus sudah ada pada akhir Juni 2015. Dalam pemilihan Panglima TNI yang baru, syarat utamanya adalah bagi mereka yang sudah pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan, baik di Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara.
Menurut Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, hal itu sudah menjadi hak prerogatif presiden. Dia pun membantah kalau dalam penunjukan Panglima TNI ada giliran untuk tiap kesatuan.
"Secara undang-undang diambil dari Kepala Staf, tapi memang itu hak prerogatif Presien Jokowi," ujar Gatot di Mabes AD, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Saat ditanya jika dirinya dipercaya oleh Jokowi menggantikan Moeldoko, Gatot enggan berandai-andai.
"Saya ini hanya prajurit, hanya jalankan perintah. Jangan berandai-andai. Tak baik berandai-andai," tutur dia.
Gatot pun mengatakan bisa saja Panglima TNI diangkat dari kesatuan Angkatan Darat. Namun, dia meminta untuk tidak mempengaruhi Presiden.
"Bisa saja, apa yang tidak mungkin? Tapi jangan berandai-andai. Jangan pengaruhi Presiden," pungkas dia. (Ado/Mut)
KSAD: Soal Calon Panglima TNI, Presiden Jangan Dipengaruhi
Saat ditanya jika dirinya dipercaya oleh Jokowi menggantikan Moeldoko, Gatot enggan berandai-andai.
diperbarui 29 Mei 2015, 17:17 WIBDiterbitkan 29 Mei 2015, 17:17 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prospek Makin Cerah, Bali Jadi Destinasi Investasi Properti Populer di Asia
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha 4 Rakaat, Jadi Amalan Pembuka Rezeki
Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Kerajinan Bantul Senilai Rp2 Miliar
SukkhaCitta hingga BeeMe Raih Local Heroes Brand 2024, Apresiasi bagi Jenama Lokal yang Menginspirasi
Daftar Lengkap Peserta BWF World Tour Finals 2024, Indonesia Berapa Wakil?
VIDEO: Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Kasus Korupsi Impor Gula Berlanjut!
Hasil Hitung Cepat SMRC Pilkada Jakarta 100%: RK-Suswono 38,8%, Dharma-Kun 10,17%, Pramono-Rano 51,03%
Aktivis HAM Soroti TPS di Tapal Batas Musi Banyuasin - Muratara Saat Pilkada Sumsel
Indonesia Target Penggunaan EBT 23% di 2025, Bisa Tercapai?
VIDEO: Tiket Pesawat Turun 10 Persen Libur Nataru Jadi Lebih Hemat
Bangun 3 Juta Rumah, Perumnas Butuh Suntikan PMN
Charta Politika Indonesia Sebut Partisipasi Pemilih Jakarta di Pilkada 2024 Alami Penurunan