Liputan6.com, Jakarta - Dua kubu Partai Golkar, yaitu kubu Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie dan kubu Munas Ancol pimpinan Agung Laksono menyepakati islah dengan menandatangani 4 poin penting di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteng, Jakarta Pusat.
Ketua umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono mengatakan, dinamakannya kesepakatan ini sebagai islah khusus karena masih ada persoalan mendasar yang belum terselesaikan dengan Golkar kubu Munas Bali.
"Ada persoalan dasar yang belum selesai. Dan itu sama-sama kita hormati. Tapi khusus untuk pilkada mari kita bersama," kata Agung usai pertemuan di rumah dinas JK di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2015).
Agung mengakui beberapa tokoh di kubu Ical merupakan kerabat lamanya. Salah satunya Sharif Cicip Sutardjo, yang pernah satu sekolah dasar (SD) dengannya.
"Karena demi partai, demi bangsa maka kami bersedia melakukan islah khusus. Yang jelas kita mencari jalan, kita menyadari bahwa ini belum selesai semua, ada persoalan kami mendasar yang belum selesai, dan biarkan itu diproses pengadilan," ujar Agung.
Bukan Islah Kepengurusan
Sekjen Golkar hasil Munas Ancol Zainuddin Amali menambahkan, islah khusus ini bukan islah kepengurusan. Islah khusus ini dilakukan dalam rangka menghadapi pilkada serentak yang digelar Desember 2015.
‎
"Ini bukan islah kepengurusan, ini kerja sama demi keikutsertaan Golkar dalam pilkada," kata Zainuddin Amali.
Zainuddin berujar, untuk islah kepengurusan adalah persoalan lain. Karena masih ada proses hukum yang sedang berjalan. "Ini hanya kerja sama pilkada yang kita sepakati 4 poin tadi,"‎ ujar dia.
Selain itu, kedua kubu sepakat untuk membentuk tim‎ bersama guna menjaring kader Partai Golkar di daerah sebagai peserta pilkada. Menurutnya, tim bersama itu diisi oleh perwakilan kubunya dengan kubu Ical yang masing-masing berjumlah 5 orang.
"Sekarang kita satukan dulu, beberapa hari ke depan ada tim terbentuk, masing-masing 5 di pusat," tandas Zainuddin.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali Ade Komaruddin menyatakan, dari pertemuan tersebut yang terpenting Golkar bisa bersatu agar bisa mengkuti pilkada serentak.
"Bahwa menyangkut soal tanda tangan (islah) itu kita nanti yang penting bisa ikut pilkada, yang paling penting pilkada bisa ikut. Bersyukur ke Tuhan," ujar Ade. (Ado)
Agung Laksono: Khusus untuk Mengikuti Pilkada, Mari Kita Bersama
Dinamakannya kesepakatan ini sebagai islah khusus karena masih ada persoalan mendasar yang belum terselesaikan di antara 2 kubu Golkar.
diperbarui 30 Mei 2015, 22:23 WIBDiterbitkan 30 Mei 2015, 22:23 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tanda-Tanda Retinoblastoma pada Anak Sejak Dini
Turun Gunungnya Jokowi Disebut Ada Kaitannya untuk Kepentingan Politik di 2029
Arti Mimpi Memeluk Wanita dari Belakang: Makna Tersembunyi di Balik Pelukan
Tok, Proyek Migas UCC Tangguh Kantongi Investasi Rp 110 Triliun
Ketika Orang Beriman Sakit, Ini Sebenarnya yang Terjadi Kata Buya Yahya
Elnusa Mulai Survei Seismik Perdana di Area Tambang Batu Bara di Kalsel
Ini Aset yang Disita Polisi Terkait Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi, Jumlahnya Miliaran Rupiah
Arti Mimpi Dirampok dan Mau Dibunuh: Makna Tersembunyi di Balik Mimpi Menakutkan Ini
Kementan Punya Jurus Ampuh Jawab Tantangan Regenerasi Petani di Indonesia
Top 3 Berita Hari Ini: Maarten Paes dan Luna Bijl Liburan di Bali, Tonton Tari Kecak sampai Makan Bubur Ayam
Apa Arti Siu: Menguak Misteri di Balik Selebrasi Ikonik
Max Verstappen Kunci Gelar Juara F1 2024, Lando Norris Bidik Gelar 2025