Liputan6.com, Jakarta - Gedung DPP PDIP baru di Jalan Diponegoro No 58 di Jakarta Pusat diresmikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam kesempatan itu, Mega bercerita sempat tidak boleh melihat pembangunan gedung baru tersebut.
Presiden ke-5 Indonesia itu, keinginannya untuk meninjau pembangunan dihalangi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan anggota DPP lainnya.
"Saya nggak boleh datang ke sini, baik oleh Sekjen dan DPP yang lain, katanya biar surprise. Tapi kok tadi saya merasa jadi orang awam yang meraba bentuknya seperti apa. Tapi Alhamdullilah sudah selesai, dalam hati saya, kok bisa ya (cepat selesainya)," ujar Mega di depan para kadernya di Gedung DPP PDIP Baru, Jakarta, Senin (1/6/2015).
‎Mega mengaku sempat berpikir ingin memiliki sebuah kantor DPP serupa milik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kini menjadi tetangga kantor partai berlambang banteng tersebut.
"Saya pernah berpikir ketika lihat tetangga (DPP PPP), kapan ya saya punya yang kayak gitu. Saya pernah diundang ke sana, saya terkagum-kagum, kok bisa ya parpol buat gedung yang bagus," jelas Mega.
Pembangunan gedung baru tersebut, lanjut Mega, sudah berulangkali diusulkan putrinya Puan Maharani. Namun, dia tidak langsung menyetujuinya. Rencana pembangunan gedung baru terpikirkan 5 tahun terakhir.
"‎Mbak Puan bilang saatnya itu dibangun lagi, tapi saya bilang sama Puan, mama pikir dulu ya.Tapi lalu saya pikir, masa kita sendiri enggak punya kantor yang representatif?‎ Partai baru saja sudah memiliki gedung baru. Saat itu saya bilang, sudahlah Puan, bangunlah kembali," tutur Megawati kemudian disambut tepuk tangan.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, pembangunan Gedung DPP PDIP baru ini menghabiskan Rp 42,6 miliar.
"Ini dibangun dari 5Â tahun yang lalu sebelum pemilu. Bahkan Ibu Mega sampai lelang lukisan Bung Karno dan lelang suaranya (menyanyi) waktu itu," ujar Hasto Kristiyanto di kantor baru DPP PDIP. (Mvi/Yus)