Menguak Jawaban Misteri Bunyi 'Sangkakala' di Langit

Suara mirip sangkakala menjadi fenomena global. Ada banyak penjelasan tentang asal usulnya. Yang pasti, itu bukan pertanda kiamat.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 01 Jun 2015, 22:21 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2015, 22:21 WIB
Ilustrasi Misteri Lengkingan Aneh dari Langit
Ilustrasi Misteri Lengkingan Aneh dari Langit

Liputan6.com, Jakarta - Kegelapan menyelubungi Eropa kala itu. Siang hari kelabu, orang-orang menatap curiga Matahari yang tertutup noktah besar, titik hitam yang jelas terlihat dengan mata telanjang.

“Bintik besar pada matahari itu menimbulkan kekhawatiran yang tak masuk akal, juga prediksi absurd,” demikian dikabarkan London Chronicle saat itu. Ada yang menudingnya sebagai penyebab cuaca aneh dan basah di musim panas kali ini. Banyak pula yang menyebut, itu adalah sinyal panas sedang dihisap keluar dari Bumi; pertanda kepunahan atau akhir dunia.”

Di Ghent, Belgia, kepanikan melanda saat bunyi terompet berbunyi nyaring di tengah badai. Tiga perempat penduduknya bergegas keluar rumah, berlutut di jalan-jalan, menangkupkan telapak tangan, berdoa dengan tubuh gemetar.

Namun, tak ada apapun yang terjadi. Kiamat tak jadi datang. Orang-orang tak tahu, apa yang dikira sebagai suara 'sangkakala ketujuh', ternyata terompet milik para serdadu resimen kavaleri yang ditiup angin kencang.

Arti sangkakala (KBBI)

Mereka juga tak punya bayangan, kegelapan 'a year without summer' yang menyelubungi Benua Biru terkait letusan gunung yang ribuan kilometer jauhnya: Tambora tahun 1815.

Bunyi 'sangkakala' kini kembali jadi bahan perbincangan. Suara terompet yang seakan datang dari balik awan terdengar di sejumlah titik di dunia dalam 1 dekade terakhir. Di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Ukraina, dan sejumlah negara Eropa. Video pertama diunggah ke YouTube pada 2008, dari Homel, Belarus.

 Suara 'sangkakala' misterius terdengar dari langit Kanada (YouTube)

Orang-orang menuntut penjelasan, sementara para ilmuwan belum bisa memastikan sumber suara misterius tersebut. Maka spekulasi pun bermunculan. Dari yang kedengarannya ilmiah seperti pergeseran lempeng tektonik, yang nadanya menuduh: misalnya efek senjata pengendali cuaca AS dari fasilitas High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP), hingga yang tak masuk di akal seperti alien atau -- yang bikin merinding -- suara sangkakala pertanda kiamat seperti yang dijelaskan dalam kitab suci sejumlah agama.

Suatu hari pada Februari 2012, Aaron Traylor sedang menemani putrinya latihan lari. Ia mengajak serta anjing peliharaan mereka.

Tiba-tiba, terdengar suara mirip terompet. Bunyinya sangat keras hingga membuat sang anak mendadak mengerem kakinya dan diam terpaku. Ayah dan anak itu mendongak ke langit.  Sepasang telinga hewan peliharaan mereka pun tegak berdiri – pertanda ia mendengar suara mencurigakan.

Pria itu kemudian menyiagakan telepon genggamnya, mengantisipasi jika suara serupa muncul. Benar saja, 5 menit kemudian bunyi memekakan telinga kembali terdengar.

Traylor pun merekamnya dan mengunggahnya ke internet pada 18 Februari 2012. Malamnya, ia mimpi buruk.

"Istriku membangunkanku dari mimpi buruk semalam. Ia mengatakan, aku berteriak dalam tidurku. Sesuatu yang tak pernah kulakukan sebelumnya," kata dia, seperti dikutip dari Daily Mail.

Ia tak yakin, suara misterius itu berasal dari kereta api maupun pesawat yang bunyinya dikenal baik penduduk Missoula, Montana, Amerika Serikat – tempat tinggalnya. Dan, saat mendengar bahwa kejadian serupa terjadi di seluruh dunia, " Kata 'kiamat' langsung terlintas di pikiranku.

Suara mirip terompet dilaporkan terjadi di Amerika Serikat, Inggris, Kosta Rika, Rusia, Ceko, Australia, dan sejumlah negara di Eropa.

Suara 'sangkakala' misterius terdengar dari langit Jerman (YouTube)

Selanjutnya: Sumber Suara Aneh dari Dalam Bumi

Sumber Suara Aneh dari Dalam Bumi

Sumber Suara Aneh dari Dalam Bumi

Tak hanya alunan terompet yang seakan muncul dari angkasa. Penduduk Nort Carolina, Amerika Serikat dikagetkan suara dentuman mirip bom. Cukup kuat hingga menggetarkan jendela dan pintu. Asal-usulnya masih misterius hingga saat ini, yang jelas bukan dari petir atau buatan manusia.

Warga yang tinggal di dekat Danau Seneca di utara negara bagian New York juga kerap mendengar suara dentuman yang mereka sebut sebagai "Seneca guns".

Di pesisir Belgia, suara itu dijuluki 'mistpouffers'; di delta Sungai Gangga dan Teluk Bengala akrab disebut 'Bansal guns'. Sejarah mencatat, bunyi itu dilaporkan terdengar sejak tahun 1870 – kala bahan peledak dan meriam belum ada di wilayah tersebut dan pistol jumlahnya baru hitungan jari.

Di Italia, suara itu disebut 'brontidi' -- atau berarti mirip suara petir. Dan oleh penduduk Harami di Shikoku, Jepang, itu dikenal sebagai 'yan'.

"Apa yang sesungguhnya jadi penyebabnya adalah tantangan menarik (untuk dipecahkan). Apapun itu," kata ahli gempa, David Hill, ilmuwan emeritus di Badan Survei Geologi AS (USGS) di Menlo Park, California, seperti dikutip dari situs sains, LiveScience.

Sejumlah penjelasan masuk akal ditawarkan untuk menguak misteri itu. Termasuk, gempa, ledakan batu (rock bursts), lumpur gunung berapi, gas yang keluar dari lubang, gelombang yang dipicu badai, tsunami, meteor, suara halilintar dari kejauhan, hingga apa yang dinamai pasir yang meledak atau booming sands.

"Ada banyak banyak proses alam yang mungkin diduga bertanggung jawab atas fenomena tersebut," kata Hill dalam jurnal ilmiah Seismological Research Letters.

Dan itu terjadi sejak lama. Saksi mendeskripsikan suara milik bom meriam atau batu-batu yang berjatuhan yang mengiringi terjadinya gempa kecil hingga sedang di Inggris dari tahun 1880 hingga 1916.

Ilustrasi aktivitas seismik (techbead.com)

Pada 1975, para peneliti USGS berhasil merekam sinyal akustik dan seismik dari sebuah gempa di California. Mereka menemukan bahwa 3 lindu dengan magnitude 2,0 hingga 2,8 skala Richter memproduksi suara yang dimulai dalam waktu 0,02 detik dari kedatangan gelombang seismik yang ditangkap stasiun para ilmuwan. Hal yang sama juga dihasilkan terkait gempa di  French Pyrenees  pada 2004.

Jadi, suara dari gempa mungkin terdengar, meski getaran sama sekali tak dirasakan.

Danau Seneca berada di lokasi yang sering dilanda gempa kecil. Yang bunyinya bisa ditangkap telinga warga di sekitarnya, namun absen dari goyangan sekalipun.

Bunyi aneh juga bisa jadi berasal dari batu yang meluruh (rock bursts). Batu yang terkubur lama tiba-tiba melepaskan tekanan -- salah satunya disebabkan penambangan yang menyingkirkan material di atasnya. Peristiwa itu bisa dikategorikan gempa kecil dekat permukaan.

Rock burst (YouTube)

Para ilmuwan melaporkan guncangan dan suara menggelegar tajam dari fenomena tersebut.

Gelombang besar juga bisa jadi bertanggung jawab atas misteri tersebut. Hill menjelaskan, suara mirip bom akrab didengar oleh para penunggang ombak (peselancar) selama terjadinya gelombang ekstrem.

Pasca bencana dahsyat gempa 9,1 skala Richter yang diikuti tsunami yang episentrumnya di Sumatera, sejumlah saksi mendengar suara amat keras yang meyertai 3 ombak terbesar yang menghantam pantai.

Dampak kerusakan Pasca Tsunami Aceh

Suara misterius di North Carolina, Belgia, dan Teluk Bengala mungkin disebabkan badai yang melanda lepas pantai, di lokasi yang letaknya jauh. Gelombang itu juga bisa jadi mengusik deposito hidrat metana di dasar laut, yang memicu semburan gas bertekanan tinggi yang terperangkap jauh di dalam Bumi.

Dalam situasi tertentu, bahkan gundukan pasir di gurun bisa menghasilkan berbagai bunyi termasuk bisikan, dengungan (humming), mirip siulan, juga suara berdecit. Booming sand yang terdengar mirip gemuruh guntur, dapat ditangkap telinga dalam jarak 10 kilometer, dengan durasi selama 15 menit.

Gurun Sahara (Wikipedia)

Penjelajah Marco Polo menyebut fenomena suara dari gundukan pasir pada Abad ke-13 berkaitan dengan roh jahat di gurun. "Yang mengisi udara dengan segala jenis alat musik, drum, juga suara benturan senjata di tengah peperangan,” demikian dikutip dari LiveScience.

Selanjutnya: Suara Misterius yang Datang dari Langit

Suara Misterius yang Datang dari Langit

Suara Misterius yang Datang dari Langit

Dalam makalahnya di Seismological Research Letters, David Hill juga mengemukakan kemungkinan 'tersangka lain' yang berasal dari langit: meteor.

Dia mengatakan, meteor bisa menghasilkan ledakan sonik dan meledak secara drastis karena ia terbakar di atmosfer dan turun dengan kecepatan tinggu menuju Bumi. “Bisa jadi fisik batu angkasa tersebut lenyap sebelum ledakan sonik terdengar, terutama pada siang hari,” kata Hill.

Ahli geofisika Elchin Khalilov dan timnya juga angkat bicara tentang suara aneh, yang oleh sebagian orang disebut sebagai "The Sound of the Apocalypse” – suara akhir zaman.

“Kami telah menganalisis suara-suara tersebut dan menemukan bahwa sebagian besar dari spektrum mereka adalah infrasonik, yang tak bisa didengar manusia,” demikian penjelasan Khalilov seperti dikuti dari situs Book of Research.

Apa yang didengar orang-orang hanya sebagian kecil dari kekuatan sesungguhnya suara dari tersebut. “Terdapat emisi akustik berfrekuensi rendah dengan kekuatan antara 20-100 Hz yang dimodulasi oleh gelombang infrasonik ultra rendah 0.1 sampai 15 Hz,” tambah Khalilov.

Dalam ilmu geofisika, fenomena tersebut dikenal sebagai acoustic-gravity waves atau gelombang akustik gravitasi  yang terbentuk di atmosfer bagian atas, terutama di area perbatasan antara atmosfer dan ionosfer.

Menurut ilmuwan asal Azerbaijan itu, ada banyak kemungkinan yang menyebabkannya: gempa, erupsi  gunung berapi, topan, badai, atau tsunami.

Yang jelas, kata Khalilov, sumber dari fenomena itu adalah sebuah proses yang melibatkan energi superbesar. Misalnya, badai matahari (solar flare) yang kuat. Aliran energi yang diakibatkannya bisa mengarah ke Bumi, lalu mendestabilisasi magnetosfer, ionosfer, dan atmosfer bagian atas. Memicu gelombang akustik gravitasi.

Badai matahari atau solar flare (NASA) 

“Dengan asumsi peningkatan aktivitas matahari sejak pertengahan 2011, kami bisa mengasumsikan ada kemungkinan bahawa itu menyebabkan suara aneh dari langit,” tambah sang ilmuwan.

Namun, ia juga menyebut, asal usul suara misterius yang terjadi belakangan bisa jadi berasal dari inti planet manusia. “Fakta bahwa percepatan pergeseran kutub magnetis utara Bumi meningkat lebih dari 5 kali lipat antara 1998 dan 2003, yang selevel dengan saat ini, dalam hal intensifikasi proses energi di inti Bumi."

Pergseran kutub Bumi  (static.howstuffworks.com)

Pergeseran medan magnet akan menghasilkan suara-suara sub-sonik yang berasal dari dalam kerak Bumi.

Pada 15 November 2011, stasiun geofisika ATROPATENA, yang merekam variasi 3 dimensi medan gravitasi Bumi mencatat impuls gravitasi yang kuat. Stasiun-stasiun tersebut berada di Istanbul (Turki), Kiev Ukraina), Baku (Azerbaijan), Islamabad (Pakistan), dan Yogyakarta (Indonesia). Fenomena tersebut dimungkinkan terjadi jika sumber pelepasan berada di level inti Bumi. Menjadi sinyal transisi dari energi internal bumi menjadi fase aktif baru.

Aktivitas inti Bumi

Intensifikasi proses energi dalam inti Bumi dapat memodulasi medan geomagnetik – yang melalui serangkaian proses di ionosfer dan perbatasan atmosfer, menghasilkan gelombang akustik-gravitasi dalam kisaran yang bisa didengar oleh manusia. Sebagai suara berfrekuensi rendah yang menakutkan dan bikin merinding.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga menawarkan penjelasan. "Seandainya manusia punya antena, bukannya telinga, kita akan mendengar simfoni suara aneh yang berasal dari planet yang kita huni ini," demikian ujar NASA.
Ilmuwan, ujar NASA, menyebut suara itu sebagai "tweeks," "whistlers" dan "sferics."

"Suaranya mirip latar musik dari film fiksi sains. Namun itu bukanlah bagian fiksi ilmiah. Emisi radio ilmiah Bumi adalah nyata, meski kita tak menyadari keberadaannya, mereka sejatinya ada di sekitar kita setiap saat."

Sementara, Dosen fisika University of Saskatchewan, Jean-Pierre St. Maurice mengatakan, itu adalah suara elektromagnetik yang berasal dari aurora dan sabuk radiasi.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin juga tak yakin, kemunculan suara misterius di sejumlah belahan dunia disebabkan fenomena astronomi.

"Tak ada hubungannya dengan fenomena astronomi. Itu hanya bersumber dari permukaan Bumi," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selanjutnya: Memicu Stres Bahkan Bunuh Diri...

Memicu Stres Bahkan Bunuh Diri

Memicu Stres Bahkan Bunuh Diri

Cukup! Katie Jacques sudah tahan lagi dengan suara yang kerap menghantuinya saat di rumah, mengusik gendang telinganya.

"Seperti mengalami siksaan, kadang-kadang aku ingin berteriak sekuat mungkin," kata dia seperti dimuat BBC, Mei 2009.
Pensiunan guru yang kala itu berusia 69 tahun mengisahkan penderitaan yang berasal dari pendengarannya. "Kadang ritmenya naik dan turun. Mirip suara mobil diesel dari kejauhan. Ingin rasanya meminta seseorang mematikannya, tapi tak mungkin dilakukan.”

Perempuan sepuh kehilangan ketenangannya. Tidur lelap di malam hari menjadi hal mustahil. "Malam hari terasa mengerikan," kata dia.

Sudah 2 tahun ia dibuat menderita karenanya. Segala upaya telah dilakukan: mematikan semua peralatan listrik, menyumpal lubang telinga, atau menyalakan musik. Semua sia-sia.

Yang bikin frustasi, tak ada tetangganya yang mendengar suara serupa. Katie sudah memeriksakan alat pendengarannya itu.

Hasilnya, dokter menyatakan ia bebas dari tinnitus – kondisi telinga berdering, berdesir, atau jenis suara yang tampaknya berasal di telinga atau kepala.

Lantas, suara apa yang didengar Nenek Katie? Ia mengalami The Hum atau fenomena yang melibatkan suara dengungan berfrekuensi rendah dan tidak semua orang dapat mendengarnya.

Katie, seperti halnya penderita hum lainnya, hanya mendengar suara itu di lokasi tertentu, dalam hal ini di rumahnya. Di tempat lain tak ada masalah.

Namun, nenek itu tak mungkin pindah. Anak, cucu, teman-teman, semua yang dikenalnya ada di sana.

Meski 'hanya' dengungan, hum sangatlah menyiksa fisik, juga batin. Mereka yang mendengarnya mengeluhkan kurang tidur, sakit kepala, mual, juga mimisan. Bahkan, seperti dimuat BBC, setidaknya ada 1 kasus bunuh diri di Inggris Raya yang terkait dengan fenomena itu.

Ilustrasi Misteri Lengkingan Aneh dari Langit

Namun, penyebabnya hingga kini masih misterius. Ada yang menduga, dengungan itu berasal dari pipa gas, jaringan listrik, menara pemancar BTS, limbah nuklir, bahkan komunikasi kapal selam berfrekuensi rendah.

Spekulasi dan rumor juga merebak di dunia maya, menawarkan alternatif penyebab: dari aktivitas rahasia militer, kontak alien, dan aktivitas yang dirahasiakan pemerintah.

Salah satu penelitian ilmiah yang dilakukan mengungkap fenomena hum di Southampton, Hamsphire, Inggris. Hampir setiap malam, dimulai pukul 22.00 waktu setempat, terdengar suara dengungan bernada rendah.  Suara itu bisa bertahan selama berjam-jam, hingga sepanjang malam

Tersangkanya adalah ikan. Bukan hewan air biasa, melainkan Ikan Midshipman yang sedang birahi di sebuah muara di dekat kawasan terdampak.

Menurut para ilmuwan, Midshipman jantan mengeluarkan dengung khas agar para betina tahu bahwa mereka sedang birahi dan mencari pasangan.

Ikan jantan mampu mengeluarkan dengungan selama berjam-jam. Suaranya makin keras jika ada kompetitor sesama jantan yang juga sedang mencari pasangan. Para pejantan saling bersaing mengeluarkan suara. Para ilmuwan mengatakan, diduga kuat suara dari ikan itu terpantul dari bangunan dan juga kapal. Namun, penjelasan yang sama tak bisa digunakan dalam kasus serupa di tempat berbeda.

Ilustrasi Misteri Lengkingan Aneh dari Langit

Seperti dikutip dari situs Doubtful News, suara aneh mirip suara organ atau klakson dilaporkan terjadi pada tahun 1932 di  Angmering, Inggris. "Bunyinya tak beraturan dan terdengar artifisial, membuatku merasa harus membuka jendela dan memastikan, lagu itu tidak dimainkan oleh manusia," kata seorang saksi.

Usut punya usut, ternyata asal suara itu berasal dari angin yang bertiup dari pipa yang bocor. (Ein)


Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya