Liputan6.com, Jakarta - Diperkirakan 8 ribu pemeluk agama Buddha membanjiri Wihara Ekayana pada perayaan Hari Raya Waisak yang jatuh hari ini. Karena itu, wihara tersebut dijaga 100 personel kepolisian.
"Karena di sini wihara paling besar di area kami. Pengamanan gabungan dari TNI dan Mitra Bhayangkara," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho di Wihara Ekayana Arama, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (2/6/2015).
Selain menjadi Wihara terbesar di Jakarta Barat, pengamanan ekstra ketat diberlakukan juga untuk mengantisipasi ancaman bom seperti yang pernah terjadi pada pertengahan 2013 lalu.
Masjid dan Gereja Buka Pintu
Guna menjaga keamanan wihara ini tak cuma aparat saja turun tangan. Masyarakat setempat juga terlihat aktif terlibat menjaga keamanan dan kenyamanan wihara.
"Saya sudah koordinasi dengan warga dan warga sangat menerima. Gereja juga buka pintunya untuk parkir. Masjid pun juga dibuka. Kita lihat kedamaian begitu nampak menyambut perayaan Waisak di Wihara Ekayana," tutur Rudy.
Namun, kata Rudy, ada alasan lain mengapa wihara tersebut dijaga begitu ketat.
"Kemarin sterilisasi dari Gegana Brimob untuk antisipasi pengamanan dari ancaman teror bom karena gejolak Rohingya. Sejak semalam disterilisasi, langsung kita tutup dan baru dibuka tadi pagi. Ini untuk menjaga saudara kita yang beribadah," ucap dia.
Tak cuma wihara, Rudy mengaku telah menerjunkan kekuatan penuh personel kepolisian untuk menjaga sejumlah titik di Jakarta Barat saat Waisak. "Kita maksimalkan di 90 titik, ada 250 anggota kami menjaga perayaan Waisak. Semua dari Polres Jakarta Barat," pungkas Rudy. (Ndy/Sun)