Cuaca Buruk, Kapal Pengangkut Pupuk Tenggelam di Selat Sunda

KLM Mitra Selatan, kapal yang mengangkut 500 ton pupuk dan 6 orang ABK, tenggelam di perairan Selat Sunda, Jumat dini hari.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 05 Jun 2015, 18:31 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2015, 18:31 WIB
Ilustrasi Kapal Tenggelam (2)
Ilustrasi Kapal Tenggelam

Liputan6.com, Cilegon - KLM Mitra Selatan, kapal yang mengangkut 500 ton pupuk dan 6 orang anak buah kapal (ABK), tenggelam di perairan Selat Sunda, Jumat dini hari. Kapal tersebut tenggelam di dekat Pulau Panjurit, Banten.

Beruntung 4 ABK beserta kapten kapal berhasil diselamatkan kapal tugboat Herlina 27. Selanjujtkan, mereka diserahkan ke tim SAR gabungan Lanal Banten, KSOP, KKP, dan Basarnas Banten. Namun, 2 ABK lainnya belum diketahui keberadaannya dan masih dalam pencarian.

"Berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal KLM Mitra Selatan, 2 rekan mereka belum diketemukan dan kapal muatan 500 ton pupuk yang mereka bawa sudah tenggelam," kata nahkoda kapal patroli KN 333, Topan Whisnu Chandra di Cilegon, Jumat (5/6/2015).

Topan mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari 2 korban yang belum ditemukan. "Mereka berangkat dari Panjang, menuju Pangkalan Balam, Bangka Belitung. Dalam perjalanan, kapal mereka terombang-ambing di laut sekitar 14 jam sebelum tenggelam," tegas dia.

Cuaca Buruk

Cuaca buruk dan tingginya ombak diduga menjadi penyebab tenggelamnya kapal KLM Mitra Selatan karena membuat kapal mengalami kebocoran pada bagian lambung.

"Waktu kita berangkat, kondisi kapal baik. Tidak ada tanda-tanda kerusakan pada badan kapal. Tapi memang pada saat kejadian kondisi laut sedang tidak baik, ombak itu tingginya sampai 2 meter," kata kapten kapal KLM Mitra Selatan, Mandu Massi (57).

Kepanikan sempat terjadi di atas kapal karena air terus memenuhi kapal. "Sekitar jam 3 sore kemarin kapal kami bocor, tapi pompa mesin (pembuang air) tidak mampu ngebuang air," kata kru kapal, Eko Agung Sutrisno.

Para ABK nekat meloncat ke dalam air setelah mengetahui kondisi kapal bermesin 350 PK tersebut dipenuhi air. Mereka bertahan hidup agar tak tenggelam menggunakan pelampung dan berpegangan pada tangga kayu yang berada di kapal mereka.

"Kami terombang-ambing di laut sekitar 14 jam. Terus diselamatkan oleh kapal tugboat tadi subuh," tegas dia.

4 ABK yang berhasil diselamatkan yakni Mandumassi (57), Ujang (50), Eko Agung (35) dan Bonajianto (45). Sedangkan 2 korban yang masih dalam pencarian adalah Samsudin (50) dan Kawaludin (70). (Ado/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya