Liputan6.com, Jakarta - Dua pengiring pengantin berlari di tengah Car Free Day hari ini. Seorang penghulu pun lari tidak jauh dari keduanya. Tapi mereka tidak sedang melarikan diri dari acara pernikahan lho. Mereka tengah mengikuti Fashion Festival Run 2015.
Direktur Utama Jingga Langit Media, Martha Silalahi, yang merupakan promotor Fashion Festival Run 2015 mengatakan setiap peserta memang diwajibkan untuk berfashion pesta unik. Ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berolah raga.
"Selain itu, acara ini untuk menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia," ujar Ellen saat ditemui di lokasi acara, Jakarta, Minggu (7/6/2015).
Pelaksana Festival Jakarta Great Sale (FJGS) Ellen Hidayat berharap acara Fashion Festival Run dapat memicu semangat wanita Indonesia untuk mengikuti gaya hidup sehat. "Konotasi retailer biasanya fashion. Tapi kita coba kombinasikan fashion dengan lari. Hasilnya memuaskan. FJGS kombinasikan fashion dan olah raga," kata Ellen.
Wanita yang juga menjadi salah satu peserta lari dalam acara itu pun mengatakan acara FJGS 2015 berbeda dengan sebelumnya. Kini, unsur kesehatan dan kekeluargaan harus masuk.
Advertisement
"Artinya, great sale tahun ini enggak semata fashion. Tapi juga identik dengan kesehatan dan kekeluargaan. Karena peserta bisa sehat dan bersenang-senang di acara fesyen," jelas Ellen.
Fashion Festival Run adalah salah satu bagian acara memeriahkan HUT DKI pada 22 Juni 2015. Untuk mengikuti festival ini, peserta diwajibkan mengenakan pakaian. Namun, mereka tidak akan berjalan di atas catwalk. 2.200 peserta itu akan berlari di Jalan Asia Afrika untuk memperebutkan hadiah Rp 143 juta.
Beberapa peserta memakai pakaian unik. Mereka mengenakan pakaian dan riasan ala model di atas catwalk.
Salah seorang peserta, Cheryl, mengaku senang dengan adanya even ini. Dia mengklaim acara ini baru dan beda dengan konteks lari selama ini.
"Acaranya seru banget. Kita ikut Fashion Festival Run karena baru kali ini saja ada di Jakarta. Seru-seruan saja nikmati car free day dengan cara yang berbeda," ujar Ceryl kepada Liputan6.com.
Perempuan yang berprofesi sebagai perias itu berharap agar acara tersebut berkelanjutan tiap tahunnya. Ceryl juga menginginkan agar perhelatan Jakarta Great Sale diperpanjang waktunya.
"Ya kalau bisa lebih dari satu bulan dan harganya juga kalau bisa lebih miring. Karena ini kan pesta rakyat juga ya. Apalagi katanya nanti bukan hanya di mal saja, tapi mau digelar di pasar-pasar tradisional," pungkas Ceryl.
FJGS 2015 diselenggarakan mulai 6 Juni-12 Juli. Tidak kurang dari 78 pusat perbelanjaan di Jakarta ambil bagian dalam FJGS tahun ini.
Warga Jakarta dapat menikmati berbagai program berhadiah dan diskon hingga 70%. Bagi yang biasa belanja malam hari, FJGS juga menyediakan Midnight Sale yang diselenggarakan di 18 pusat perbelanjaan.
Peserta FGJS tidak hanya diikuti tenan yang berada di pusat perbelanjaan, berbagai pusat kreasi kreatif dari Dekranasda DKI Jakarta juga turut serta.
Sedikitnya 10 pasar tradisional di bawah naungan PD Pasar Jaya juga ikut acara ini. 10 pasar itu yakni Pasar Gondangdia, Pasar Gembrong, Pasar Jembatan Dua, Pasar Pos Pengumben, Pasar Sunter, Pasar Koja Baru, Pasar Santa, Pasar Tebet Barat, Pasar Cibubur, dan Pasar Klender SS.
Warga bakal dapat membeli berbagai sembako dengan harga lebih murah selama FGJS. Pasar murah ini sudah digelar mulai hari ini di Pasar Gondangdia. (Bob/Yus)