TKI Wiji Astutik Tewas di Hong Kong Hanya Sekali Pulang Kampung

Kakak kandung Wiji mengatakan, adiknya itu hanya pernah pulang sekali pada 2008 saat ayahnya sakit. Itu pun hanya sehari di rumah.

oleh Zainul Arifin diperbarui 10 Jun 2015, 19:09 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 19:09 WIB
Ayah dari Wiji Astutik, WNI yang ditemukan tewas di sebuah trotoar kawasan Mong Kok, Hong Kong.
Ayah dari Wiji Astutik, WNI yang ditemukan tewas di sebuah trotoar kawasan Mong Kok, Hong Kong. (Liputan6.com/ Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Wanita asal Indonesia yang ditemukan tewas di Hong Kong, Wiji Astutik, meninggalkan seorang anak di tanah kelahirannya, Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Putrinya yang bernama Rahayu Putri, berharap jasad sang ibu bisa dipulangkan ke kampung halaman.

Wiji, 37 tahun, berangkat ke Hong Kong sebagai TKI pada 2007. Saat itu Rahayu masih berusia 7 bulan. Selama kepergiannya itu, Wiji hanya pernah sekali pulang kampung ke Malang. Komunikasi antara Wiji dan anaknya pun hanya terjalin beberapa kali melalui sambungan telepon.

"Saya ingin lihat wajah ibu saya yang terakhir kalinya. Saya berharap jenazah ibu bisa dipulangkan, saya ingin memeluk tubuh ibu," kata Rahayu Putri saat ditemui di rumah kakeknya di Dusun Krajan Wonokerto, Rabu (10/6/2015).

Putri yang kini duduk di kelas 5 sekolah dasar, mengaku hanya memiliki foto ibunya yang dikirim 10 tahun lalu.

"Ngobrol dengan ibu melalui telepon hanya sesekali, bisa dihitung dengan jari. Ibu dulu pernah bertanya nomor telepon bapak melalui facebook, tapi setelah itu tak pernah lagi menelpon," ungkap Putri.

Ia pun terkejut saat mendengar kabar ibunya meninggal di Hong Kong. Ia berharap pemerintah membantu memulangkan jenazah ibunya, sehingga ia dapat berjumpa dengan wanita yang telah melahirkannya itu.

Kakak kandung Wiji, Sulistiyo mengatakan, adiknya itu hanya pernah pulang sekali pada 2008 saat ayahnya, Supardi, sakit. "Saat itu Wiji hanya pulang sehari, siang datang, besoknya balik ke Hong Kong dan setelah itu tak pernah pulang ke Malang lagi," tutur Sulistiyo.

Perwakilan PJTKI PT Tritama Bina Karya yang memberangkatkan Wiji Astutik ke Hong Kong, sudah datang berkunjung ke rumah duka. Perwakilan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Luar Negeri juga datang ke rumah duka Rabu sore. Di depan 3 perwakilan itu, keluarga memohon untuk memulangkan jenazah Wiji.

Wiji Astutik ditemukan tewas dengan penuh luka tusukan. Jasadnya dibungkus matras dan ditaruh di trotoar Jalan Changsha, Mong Kok, Hong Kong. Jenazah itu ditemukan pada Senin 8 Juni kemarin.

Wiji Astutik dinyatakan sudah overstayer di Hong Kong dan hanya memegang paper dari otoritas Hong Kong. Wiji juga dikabarkan tinggal bersama pacarnya seorang keturunan Pakistan yang mencari suaka di Hong Kong. (Sun/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya