Liputan6.com, Jakarta - Penumpang Transjakarta sudah dimanjakan dengan kedatangan bus Scania terbaru. Tak lama lagi, akan ada 20 bus serupa yang akan melayani warga Jakarta.
"Ini yang akan datang 20 unit. Kita memilih lebih baik datangnya terlambat tetapi semua bus ini kelas dunia dan dalam negeri yang secara bertahap karoserinya," ucap Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Ahok menekankan, memilih merek ternama dengan syarat perakitan harus dibuat di Indonesia. Dengan begini, selain mendapat bus berkualitas, Indonesia bisa belajar memproduksi bus sendiri.
"Kalau kamu punya duit Rp 20 juta mau beli motor Yamaha atau motor merek Ahok? Harganya hanya beda Rp 1 juta. Yamaha kan? Sekarang juga sama kalau suruh pilih bus mau Mercedes-Benz atau Scannia yang sudah ternama atau merek Weichai, Ding Dong, Ting Tong segala macam. Ya saya pilih yang bagus dong," imbuh mantan Bupati Belitung Timur itu.
Dengan kedatangan bus itu, peremajaan bus lainnya akan menyusul dengan sendirinya. Syaratnya, kata Ahok, semua harus bernaung di bawah PT Transjakarta dengan bayaran rupiah per kilometer. Dengan begitu, bank berani memberikan pinjaman untuk peremajaan bus.
"Kalau enggak masuk gimana? Kamu pasti bangkrut karena kami akan berikan subsidi biaya bus. Jadi kamu jalan terus hanya bayar Rp 3.500, kalau sistemnya sudah jalan mungkin kamu hanya bayar Rp 7.000 untuk naik seluruh bus di Jakarta. Makanya lama-lama bus yang jelek itu akan mati sendiri," pungkas Ahok. (Ans/Vra)
Energi & Tambang