Ahok: Transjakarta Kecelakaan Lagi, Kontrak Lama Kurang Kejam

Setelah menabrak motor dan mobil di Mampang pada Senin 22 Juni kemarin, bus Transjakarta kembali terlibat kecelakaan pada Selasa pagi ini.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Jun 2015, 09:13 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 09:13 WIB
Ahok Transjakarta Busway
Ahok Transjakarta Busway (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menabrak motor dan mobil di Mampang pada Senin 22 Juni 2015 kemarin, armada serupa kembali terlibat kecelakaan pada Selasa pagi di Plumpang, Jakarta Utara. Dalam peristiwa tersebut, pengendara sepeda motor dilaporkan tewas.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menilai kondisi seperti itu akan terus terjadi bila tidak ada pembenahan. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran kontrak lama yang diberlakukan kepada operator tidak ketat.

"Perjanjian kontrak lama itu nggak kejam. Saya bilang dulu kontrak itu penuh 'permainan'," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Masalah kecelakaan seperti ini, lanjut Ahok, pasti akan terus terjadi. Terlebih seleksi terhadap sopir tidak dilakukan dengan benar.

Pembuatan spesifikasi rancangan bus Transjakarta pun dicurigai sudah diatur agar menguntungkan satu pihak. Sehingga banyak produk-produk berkualitas justru tidak bisa bergabung.

"Makanya saya mensinyalir dari awal otaknya itu sudah mau curi, supaya ada spek khusus main dengan perusahaan Tiongkok, tiap lelang yang lain nggak keburu karena dia sudah siapin. Jadi tiap kali lelang yang menang Cina," imbuh dia.

Transjakarta memang meniru sistem transportasi di Bogota. Akan tetapi, Ahok heran lantaran sistem tidak dibarengi dengan membeli bus serupa dari negara tersebut, agar benar-benar dapat dinilai efektifitasnya.

"Kenapa nggak nyontek sampai bus-busnya? Tinggal beli. Ngapain Transjakarta dirancang aneh-aneh, spek mesti tinggi supaya nggak kena banjir. Pas banjir emang mereka jalan? Nggak juga, kalau mau khusus ya dirancang amfibi sekalian," pungkas Ahok. (Mut/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya