Nasdem: Terserah Presiden Tambah Jatah Menteri PDIP atau Tidak

Menurut Rio, apakah dilakukan reshuffle atau tidak, semua tergantung bagaimana hasil evaluasi kinerja menteri yang akan dilakukan Jokowi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Jun 2015, 12:59 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2015, 12:59 WIB
rio capella
Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella.

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle atau perombakan kabinet membuat PDIP meminta penambahan jatah kursi menteri bagi kadernya. Terkait hal itu, Partai Nasdem yang merupakan bagian dari koalisi pendukung pemerintah, menyerahkan sepenuhnya keinginan itu kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Ya itu kan permintaan PDIP. Nanti terserah Presiden. Nasdem itu ikut-ikut saja. Mau diapakan, dikurangi, ditambahi, terserah, itu hak prerogatifnya Presiden," tutur Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella kepada Liputan6.com, Kamis (24/6/2015).

Anggota Komisi III DPR itu pun membenarkan saat ditanyai rencana Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengadakan pertemuan dengan Jokowi. Dia menuturkan, dalam pertemuan tersebut kemungkinan juga membahas reshuffle kabinet.

"Kita memang melakukan pertemuan rutin dengan Presiden setiap bulannya. Tapi masih melihat apa 2 atau 3 hari ke depan waktunya. Banyak hal yang akan dibicarakan. Kita masih menunggu kapan waktunya. Mungkin memang akan bicarakan reshuffle juga," tutur Rio.

Saat ditanya apakah penting dilakukan reshuffle dalam waktu dekat ini, menurut dia, itu semua tergantung bagaimana hasil evaluasi kinerja menteri yang akan dilakukan Jokowi.

"Kuncinya ada di evaluasi yang dilakukan Presiden. Kalau evaluasi dari Presiden belum keluar, jangan kami yang mendahului menyatakan perlu atau tidak. Jadi hasil putusan dilakukan reshuffle adalah dari evaluasi dan total kinerja kabinet," jelas Rio.

Dia juga memberikan catatan pada menteri di bidang ekonomi. Menurutnya, para menteri di bidang tersebut harus lebih kerja keras dibandingkan menteri yang lain.

"Presiden harus menaruh perhatian besar pada bidang ekonomi. Para menteri di sini harus kerja keras lebih dari yang lain. Pak Menko Perekonomian Sofyan Djalil juga sudah mengatakan akan menghitung ulang target pencapaiannya. Karena itu, ini yang harus bekerja keras," pungkas Rio. (Ado/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya