Fahri Hamzah: Usulan Dana Parpol, Pakai Konsep Political Funding

Fahri mengkritik kabinet Jokowi-JK dan KPK yang tidak memakai konsep dalam memberantas korupsi.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 28 Jun 2015, 00:20 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2015, 00:20 WIB
Fahri Hamzah
Fahri Hamzah (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mendukung usulan dana bantuan kepada partai politik atau parpol. Menurut dia, bantuan dana partai politik dapat membantu memberantas korupsi yang kerap menghantui partai politik.

"Kalau mau korupsi di partai politik hilang, sederhana saja, pakai konsep political funding dong. DPR tengah perhatikan ini," ungkap Fahri dalam buka puasa bersama yang diselenggarakan DPP Partai Perindo, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).

Fahri mengkritik Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak memakai konsep dalam memberantas korupsi. Pemberantasan korupsi haruslah memakai konsep yang detail.

"Memang pemerintah itu enggak mau pakai konsep. Kabinet agak konseptual dong jangan grabak-grubuk. KPK segala macam enggak ngerti ilmunya," ujar dia.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, political funding bukan hanya dapat diraih dari negara. Namun juga dari kalangan swasta.

"Dua-duanya butuh regulasi yang detail. Jangan ngomong APBN langsung potong sekian, nanti masyarakat ngamuk. Dari swasta juga bisa, jangan politisi ketemu pengusaha sudah dibilang korupsi nanti," ketus dia.

Dalam hal pendanaan, Fahri menyinggung masalah dana aspirasi yang tengah bergulir di DPR. "Sama kayak dana aspirasi, kalau uang enggak cukup ya uang itu lah yang dicari," pungkas Fahri.

Konsep Tidak Jelas

Usulan bantuan dana parpol yang semula diusulkan Mendagri Tjahjo Kumolo, akhirnya ditarik kembali. Fahri menilai, penarikan usulan tersebut dikarenakan konsep yang tidak kuat, sehingga banyak yang 'memunggungi' aspirasi tersebut.

"Itu semua karena konsepnya tidak jelas. Jadi begitu dikritik rakyat, langsung ditarik lagi," ujar Fahri.

Fahri menilai, bantuan dana partai politik banyak diterapkan di beberapa negara. Begitu juga terkait sumber dana, di beberapa negara juga dialokasikan dari APBN.

"Luar negeri uang yang jelas dari APBN. Berkaitan dengan kesempatan yang sama menggunakan media pemerintah," pungkas Fahri.

Dalam acara buka puasa bersama DPP Perindo, hadir juga sejumlah politisi seperti Zulkifli Hasan, Amien Rais, Aburizal Bakrie, Hasan Syarief, dan Haji Lulung. (Rmn/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya