Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan proyek pengadaan cetak lahan sawah di Kalimantan Barat pada 2012-2014 itu nyata. Proyek itu sudah berjalan. Dia menjelaskan lahan sawah baru itu sangat diperlukan untuk mengganti sawah yang tiap tahun hilang karena dipakai untuk perumahan dan industri.
Hal tersebut diungkapkan Dahlan usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek pengadaan lahan sawah di Kalbar di Bareskrim Polri.
"Dan kemudian dilaksanakan PT Sang Hyang Seri. Yang dilaporkan ke saya udah 4.000 hektare yang tanahnya sudah di-land clearing dan sudah pernah ditanami sampai 1.000 hektare. Hasilnya memang belum memuaskan karena sawah baru menurut teori baru akan berhasil setelah 4 tahun," kata Dahlan Iskan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Mantan Dirut PLN itu menegaskan, tidak ada proyek fiktif. Dia menerangkan proyek lahan sawah memang membutuhkan proses untuk mendapatkan hasilnya. Untuk itu, dia minta proyek tersebut dialihkan ke perusahaan yang lebih besar dengan harapan cetak sawah cepat membuahkan hasil.
"Jadi jangan buka sawah baru diharapkan langsung berhasil. Itu secara teori tidak begitu. Karena kurang berhasil, maka itu waktu saya terakhir-terakhir jadi menteri saya minta dialihkan dari PT Shang Hiang ke perusahaan raksasa yaitu Pupuk Indonesia. Karena penggunaan terbesar nanti pupuk, Pupuk Indonesia sudah mulai dengan 100 ha, dimulai lagi 100 hektare dengan harapan kalau 100 hektare ini sudah baik baru diperluas menjadi yang tadi," terang Dahlan.
Setelah berjalan, Dahlan berkeyakinan proyek cetak sawah itu berhasil. Dia juga menegaskan proyek lahan sawah itu bukanlah proyek fiktif karena 4.000 hektare lahan sudah dibuka.
"Sudah jelas kan. Saya mohon sawah ini dilanjutkan karena sudah terlanjur 4 ribu yang dibuka. Karena petani di sana sudah menunggu dan saya yakin sekali Pupuk Indonesia mampu mengerjakan proyek sepanjang mendapatkan dorongan yang kuat," beber Dahlan. (Bob/Ali)
Dahlan Klaim Cetak Sawah Tidak Fiktif, Ini Penjelasannya
Dia menerangkan proyek lahan sawah memang membutuhkan proses untuk mendapatkan hasilnya.
Diperbarui 30 Jun 2015, 21:14 WIBDiterbitkan 30 Jun 2015, 21:14 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Toyota C-HR+ Debut, SUV Listrik Futuristik dengan Jarak Tempuh 600 Km
Kumpulan Doa Pagi Sore yang Diamalkan Rasulullah Secara Rutin, Rahasia Perlindungan dan Keberkahan
Cerita di Balik Kemenangan Tunggal Timnas Indonesia Atas Australia: Pahlawan Garuda Sempat Kolaps, Tahu-Tahu Bangun di Rumah Sakit
Daftar Kebijakan Penting yang Dirilis Pemerintah dalam 11 Hari Ini
Tampil Bareng Gibran Rakabuming, Tas Mewah Kaesang Pangarep Jadi Sorotan
Mudik Lebih Awal, KAI Tawarkan Diskon Tiket Hingga 25%
UAH Ungkap Hadis Semi Palsu tentang Keutamaan Ramadhan yang Sering jadi Rujukan
6 Potret Acara Buka Puasa Musisi dan Penyanyi Ternama, BCL hingga Nadine Amizah
Menag Lobi Pemerintah Arab Saudi untuk Tambahan Kuota Petugas Haji
Adakah Perbedaan Keutamaan Sholat Tarawih 8 dan 20 Rakaat? Ini Kata Buya Yahya
90 Persen Penghuni Dusun di Bojonegoro Ini Perempuan
3 Negara Mau Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia, Ini Daftarnya