Liputan6.com, Cilacap - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mau buka suara terkait adanya menteri di Kabinet Kerja yang disebut menghina dirinya. Walau merespons pertanyaan yang disampaikan wartawan, Jokowi enggan menanggapi kabar itu.
Jokowi hanya meminta agar para menterinya diberi kesempatan untuk bekerja dan tidak selalu diributkan dengan isu tersebut maupun isu reshuffle kabinet yang bergulir semakin kencang. "‎Saya sampaikan sekali lagi, jangan mengganggu semua menteri yang baru fokus kerja‎," ujar Jokowi disela acara kunjungan kerja ke Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (30/6/2015).
Tentang apakah menteri tersebut akan mendapatkan sanksi atau langsung di-reshuffle dalam waktu dekat, Jokowi mengaku tidak mau membahas dan mengungkap ke publik. Keputusan itu menjadi hak prerogatifnya sebagai kepala negara. "‎Keputusan itu ada di Presiden, sudah saya sampaikan berkali-kali," tegas Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengungkapkan ada menteri yang menghina Presiden Jokowi. Hinaan ini pun terekam dan sudah didengar langsung oleh Jokowi.
"Siapa menteri tersebut yang dalam tanda petik tidak loyal, apalagi mengecilkan arti Presiden. Saya sebagai Mendagri ada datanya, saya kira Pak Presiden sudah tahu‎," ucap Tjahjo usai buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Minggu 28 Juni 2015.
‎"Pasti dong (terekam). (Siapa menteri itu) bukan hak saya menyampaikan," tambah dia.
Menurut Tjahjo, apa yang dilakukan oleh menteri yang menghina Jokowi bak kacang lupa kulitnya atau tidak tahu terima kasih. Ia menilai tidak pantas seorang menteri menghina pimpinannya. (Don/Ado)