Jasad Korban Hercules Asal Boyolali dan Sragen Dipulangkan Besok

Dua anggota TNI AU yang ikut menjadi korban kecelakaan pesawat Hercules itu bernama Serda Joko Purwanto dan Serka Sutrisno.

oleh Fajar Abrori diperbarui 01 Jul 2015, 20:49 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2015, 20:49 WIB
20150630-Duka Keluarga Korban Hercules di RS Adam Malik-Medan 6
Petugas mempersiapkan puluhan peti mati di depan instalasi jenazah RSUP Adam Malik, Medan, Selasa (30/6/2015). Sebanyak 141 jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C130 berhasil dievakuasi ke rumah sakit tersebut. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Solo - Dua jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara yang berasal dari Sragen dan Boyolali, Jawa Tengah akan dipulangkan ke daerah asalnya pada Kamis 2 Juli 2015 besok. Dua anggota TNI AU yang ikut menjadi korban kecelakaan pesawat itu bernama Serda Joko Purwanto dan Serka Sutrisno.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah, Kapten Sus Rindar Noor Arifianto mengatakan, kedua korban akan dipulangkan pada Kamis 2 Juli 2015 besok.

"Menurut informasi bahwa dua korban kecelakaan pesawat Hercules akan dipulangkan pada Kamis besok," kata Rindar di Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/7/2015).

Dia mengatakan, pemulangan dua korban tidak melalui Bandara Adi Soemarmo, namun melalui Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, dan Bandara A Yani, Semarang, Jawa Tengah.

"Jenazah Serda Joko Purwanto yang berasal dari Sragen akan dipulangkan melalui Bandara A Yani Semarang, sedangkan jenazah Serka Sutrisno yang berasal dari Boyolali akan dipulangkan melalui Bandara Adisutjipto," tutur dia.

Selanjutnya, kata Rindar, kedua korban tersebut akan dipulangkan dari masing-masing bandara menuju kediamannya di Boyolali dan Sragen dengan menggunakan jalur darat.

"Setelah turun dari bandara akan dilanjutnya dengan menggunakan jalur darat menuju rumah duka," tandas Rindar.

Pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni kemarin sekitar pukul 11.50 WIB. Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Suwondo, Medan sekitar pukul 11.48 WIB. Pesawat buatan tahun 1960-an itu hendak menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM), yakni pengiriman logistik.

Burung besi yang dipiloti Kapten Penerbang Sandy Permana itu sempat menghubungi menara Air Traffic Control (ATC) 2 menit usai take off dan menginformasikan telah terjadi kerusakan. Saat itu, pilot juga meminta untuk return to base (RTB) ke Lanud Suwondo. Belum sempat dibalas, ATC sudah kehilangan kontak. Pesawat kemudian diketahui jatuh di pemukiman warga di Jalan Jamin Ginting. (Ndy/Ein)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya