Jokowi: Warga Sinabung Sudah Tidak Mau Dikunjungi Lagi...

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas untuk membahas penanganan erupsi Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Jul 2015, 15:35 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2015, 15:35 WIB
Seramnya Awan Panas Sinabung Selimuti Langit Karo
Reaksi seorang warga saat melihat Gunung Sinabung melontarkan awan panasnya di Desa Tiga Serangkai, Karo, Sumatera Utara, Rabu (24/6/2015). (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas untuk membahas penanganan erupsi Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan penilaiannya tentang kunjungan pemerintah ke daerah bencana tersebut yang dirasa kurang efektif.

"‎Saya sudah kirim tim ke sana. Dan saya dilaporkan, sekarang mereka (warga Sinabung) sudah tidak mau lagi menerima kunjungan," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (2/7/2015).

"Dikunjang, kunjung, kunjang, kunjung, tapi tidak selesaikan masalah. Untuk apa?" imbuh dia.

Karena itu, Jokowi menyatakan, baru akan berkunjung lagi ke Sinabung jika penanganan masalah sudah dilakukan secara permanen. Untuk penyaluran bantuan kepada para pengungsi, Jokowi mengaku akan menugaskan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, sebagai penanggung jawab.

"Oleh sebab itu pada saat saya berkunjung ke sana penyelesaian masalah secara permanen sudah ditemukan. Baru saya mau ke sana. Kalau belum, hanya membawa bantuan, saya kira Mensos bisa melakukan itu," ucap Jokowi.

Karena itu Jokowi meminta agar penanganan pengungsi dilakukan dengan pola baru yang lebih cepat dan permanen.

"Penanganan diperlukan pola yang baru, sehingga mereka betul-betul merasa diselesaikan masalahnya. Meskipun pada saat saya terakhir ke sana masalah relokasi lahan sudah dieksekusi. Pembangunan rumah juga sampai hari ini terakhir, mungkin sudah selesai, dari 370 sudah selesai 130-an," pungkas Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memaparkan, berdasarkan laporan yang ia terima, erupsi Gunung Sinabung diperkirakan akan berlangsung hingga 5 tahun ke depan walaupun kekuatan letusannya tidak terlalu besar. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya