Liputan6.com, Pekanbaru - Setelah diidentifikasi, 12 jenazah korban kecelakaan pesawat Hercules C 130 diterbangkan ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau sekitar pukul 18.30 WIB. 5 Jenazah merupakan warga Pekanbaru, 7 sisanya diterbangkan ke Ranai dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Pantauan Liputan6.com di Lanud Roesmin Nurjadin, 12 jasad ini tiba menggunakan pesawat CN-295 milik TNI AU, setelah menempuh sekitar 1 jam perjalanan dari Lanud Suwondo, Medan, Sumatera Utara.
Di Lanud Roesmin Nurjadin, tampak puluhan anggota keluarga korban dari 5 jenazah asal Pekanbaru sudah menunggu. Usai diturunkan, 5 peti jenazah langsung digotong ke mobil jenazah.
Sedangkan 7 jenazah lainnya, disemayamkan sementara di Shelter Charlie, yang selanjutnya akan dibawa ke kampung halaman masing-masing, yakni Tanjung Pinang dan Ranai.
Data di Posko Informasi Hercules di Lanud Roesmin Nurjadin menyebutkan, jenazah asal Pekanbaru di antaranya, M Arif Wicaksono dan Rizki Putri Ramadhani. Keduanya anak Serda Ainul. Kemudian Reni Monica Sihotang Rully Yulius Sihotang dan Azzikra.
Sementara 3 jenazah lainnya yang akan dibawa ke Tanjung Pinang adalah Syahrul, Nahya Sifa, dan Intan. Sedangkan 4 jenazah yang dibawa ke Ranai adalah M Nasir, Karminto, Alvin Syahroni, dan Eka Pratamasari.
Menurut Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Kapten Khusus Rizwar, dengan kedatangan jenazah ini sudah ada 9Â korban yang diterbangkan ke Pekanbaru.
"Total sudah ada 16 jenazah yang diterbangkan ke Lanud Roesmin. 9 Korban warga Pekanbaru yang sudah didatangkan dari Lanud Suwondo Medan. Kemarin ada 3, pagi tadi 1 (Serda Ainul) dan malam ini ada 5 jasad korban," pungkas Rizwar.
Pesawat Hercules C-130Â dengan nomor ekor A-1310 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni kemarin sekitar pukul 11.50 WIB. Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan, sekitar pukul 11.48 WIB.
Pesawat keluaran 1960-an itu hendak menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM), yakni pengiriman logistik.
Burung besi yang dipiloti Kapten Pnb Sandy Permana itu sempat menghubungi menara Air Traffic Control (ATC) 2 menit usai take off dan menginformasikan telah terjadi kerusakan.
Saat itu, pilot Hercules juga meminta return to base (RTB) atau kembali ke Lanud Soewondo. Belum sempat dibalas, ATC sudah kehilangan kontak. Pesawat kemudian diketahui jatuh di Jalan Jamin Ginting. (Rmn/Yus)
12 Jenazah Korban Hercules Diterbangkan ke Pekanbaru
Kapentak Lanud Roesmin Kapten Khusus Rizwar mengatakan, dengan kedatangan 12 jenazah ini, sudah ada 9 warga Pekanbaru jadi korban Hercules.
diperbarui 02 Jul 2015, 20:28 WIBDiterbitkan 02 Jul 2015, 20:28 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jangan Percaya Tiga Hal Ini, Pasti Bikin Kamu Boncos!
5 Zodiak yang Sulit Percaya pada Orang Lain, Ada Kamu?
Hotel Transit Buka di Selasar Malioboro Yogyakarta, Tarifnya Mulai dari Rp325 Ribu
Sudah Pensiun, Greysia Polii Nikmati Liburan Natal dan Tahun Baru di Dalam Negeri
Cegah Penipuan Saat Berinvestasi, OJK Imbau Masyarakat Lakukan Hal Ini
Kenali Bahaya Rip Current di Pantai Gunungkidul, Ini Kata Tim SAR
350 Merry Christmas Quote Inspiratif untuk Ucapan Natal
3 Istri Jadi Korban KDRT Setiap Jam, 6 Fakta Penting tentang Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia
26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Hari Ini Selasa 24 Desember 2024
Indra Bekti Bersyukur Kondisi Ekonominya Kembali Stabil, Mulai Menabung Setelah Melewati Masa Sulit
Cara Unik Miliarder Australia Rayakan Natal, Bagi Voucher Belanja hingga Uang Tunai
27 Spesies Baru Ditemukan di Hutan Hujan Peru, Ada Ikan Kepala Gumpal dan Tikus Amfibi