Liputan6.com, Mataram - Kasus penganiayaan terhadap wartawan masih saja terjadi, kali ini menimpa salah seorang wartawan media nasional, LKBN Antara cabang Nusa Tenggara Barat (NTB), Dimas Pratama. Dia dianiaya oleh DD, oknum satuan pengamanan (satpam) Universitas Negeri Mataram (UNRAM).
Akibat penganiayaan tersebut, Dimas mengalami luka memar pada bagian muka akibat pukulan tangan satpam.
"Dia (satpam) tidak terima kalau saya tegur. Saya dicekik terus dipukul oleh oknum satpam itu," ujar Dimas di Mataram, Sabtu (4/7/2015) malam.
Dimas menjelaskan, kejadian itu bermula usai dirinya mengambil sepeda motor yang dititip di parkiran Unram untuk meliput peristiwa kebakaran ruko di kota Cakranegara pada Jumat 3 Juli 2015 sekitar pukul 21.00 Wita. Di tengah perjalanan, dia kemudian melihat potongan beton tersusun di atas polisi tidur.
Dimas kemudian menegur seorang satpam dan memberitahunya akan bahaya dari tumpukan beton itu. Namun, rupanya oknum satpam tidak terima dengan teguran itu dan mengeluarkan kata kotor kepada Dimas.
"Saya tegur mereka, pak hati-hati naruh batu di jalan, nanti pengendara yang lewat bisa jatuh. Tapi dia marah dan ngata-ngatain saya dengan ucapan kotor 'B**ong Kamu, pulang sana!'" tutur dia.
Mendengar kata kotor tersebut, Dimas yang kala itu masih berada di atas motornya kemudian balik. Seketika, oknum satpam tersebut menghampirinya sembari mencekik lehernya dengan tangan kiri dan kepalan tangan kanan Satpam memukul mulut Dimas hingga berdarah.
Dalam keadaan terluka, Dimas kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi SPKT Polres Mataram. Polisi kemudian memeriksa Dimas dan divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.
"Saya sudah diperiksa, rencananya oknum satpam itu akan dipanggil Senin (6 Juli 2015) untuk diperiksa lanjut," tandas Dimas.
Atas kejadian ini, beberapa pengurus organisasi wartawan seperti Aliansi Jurnalis Independent (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menemui Rektor Unram dan mendesak agar oknum satpam arogan tersebut dipecat.
"Kami menuntut Rektor memecat oknum satpan arogan itu. Jika tidak, rawan terjadi kekerasan berlanjut. Tak hanya menimpa wartawan, bisa jadi mahasiswa atau masyarakat umum lainnya juga bisa menjadi korban kekerasan," kata Ketua AJI Mataram, Haris Mathul. (Ali)
Gara-Gara Ditegur, Satpam Unram Hajar Wartawan
Akibat penganiayaan tersebut, wartawan itu mengalami luka memar pada bagian muka akibat pukulan tangan.
diperbarui 05 Jul 2015, 04:30 WIBDiterbitkan 05 Jul 2015, 04:30 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BBM Satu Harga Tersedia di 573 Titik Seluruh Indonesia, Akses Energi Makin Merata
Final Piala Interkontinental 2024: Kylian Mbappe Siap Tampil di Real Madrid vs Pachuca
Serius Garap Ekosistem EV, DRMA Kembangkan Dharma Connect
5 Gaya Rambut Pendek Wanita Terpopuler di 2024
Program Makan Bergizi Gratis dengan Metode Prasmanan, Solusi untuk Generasi Sehat
Beras Premium Tak Kena PPN 12 Persen, Begini Penjelasan Menko Zulhas
Punya Tetangga Baik atau Buruk Itu Sama-Sama Menyenangkan, Kok Bisa Gus?
Sinopsis The 355: Film Aksi Mata-Mata Epik yang Wajib Kamu Tonton di Vidio
VIDEO: Tembok SPBU Roboh Tewaskan Dua Warga di Deli Serdang
Keseruan Serial Anime Blue Lock vs. U-20 Japan, Anime Sports yang Tayang Setiap Sabtu di Vidio
34 Provinsi Makanan Khas Daerah di Indonesia, Mie Aceh hingga Papeda Sumber Kekayaan Cita Rasa Nusantara
Pertandingan Terakhir di Grup B di Piala AFF 2024, Ketenangan dan Kesabaran Jadi Kunci Timnas Indonesia untuk Kalahkan Timnas Filipina