Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sering mendapat proposal bantuan dana untuk membangun masjid di berbagai daerah. Tidak jarang juga, masjid-masjid dapat bantuan langsung dari Ahok.
Tahun ini, Ahok ingin menerapkan sistem baru agar dapat membantu pembangunan masjid secara terus menerus. Dana di beberapa pos anggaran SKPD akan dialihkan untuk pembangunan masjid.
"Kita kan ada biro Pendidikan Mental (Dikmental), kita sering kasih bantuan hibah ke yayasan-yayasan enggak jelas," kata Ahok di Plenary Hall JCC, Jakarta, Rabu 8 Juli 2015.
Pemberian dana juga tidak akan satu per satu seperti sekarang ini. Ke depan, bantuan untuk masjid akan melalui analisis kebutuhan masjid itu.
Tim nanti akan menganalisis seberapa sanggup dana yang dibutuhkan warga untuk membangun masjid. Kalau waktunya terlalu lama, Pemprov membuka kemungkinan untuk melanjutkan pembangunan.
"Tahun ini bantuan masjid enggak bisa secuil-cuil. Jadi kalau masjid minta bantuan waktu selesainya dilihat, jemaahnya sanggup kasih berapa per minggu? Dilihat itu, kita mau selesaikan bisa lebih cepat enggak? Kalau ngumpulin jemaahnya ini mungkin 5 tahun baru kekumpul nih, kenapa kita enggak selesaikan saja masjid ini?" Jelas Ahok.
Hal itu juga berlaku bagi yayasan yang biasa menampung anak yatim. Jika mereka sudah tidak sanggup lagi merawat para anak yatim, Ahok ingin mereka menyerahkan hak asuh kepada Pemprov.
"Kalau Anda buka yayasan enggak bisa menghidupi lagi anak yatim piatu, berarti Anda sudah menyalahi undang-undang yayasan. Jadi jangan menjual nama yayasan mau pelihara orang miskin tapi minta sama DKI. Lebih baik uang DKI difokuskan, mau bangun masjid, piara yayasan, panti-panti, kita bangun panti yang baik," pungkas Ahok. (Ali/Nda)
Energi & Tambang