Liputan6.com, Jakarta - Pada 17 Juli 2014, pesawat MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina timur. Dubes Rusia untuk RI Mikhail Galuzin angkat bicara soal tragedi yang menimpa maskapai penerbangan Malaysia Airlines tersebut.
Wawancara khusus dengan Dubes Rusia tersebut menyedot perhatian pembaca Liputan6.com di kanal News sepanjang Sabtu 11 Juli 2015.
Sementara 4 berita lain, termasuk Raja Dangdut Rhoma Irama membentuk Partai Idaman, turut mencuri perhatian.
Advertisement
Selengkapnya Top 5 News...
1. Dubes Rusia: Kami Punya Bukti Siapa yang Menembak Jatuh MH17
Pada 17 Juli 2014, setahun lalu, Malaysia Airlines MH17 kebetulan melintas di langit Ukraina timur yang bergejolak. Tiba-tiba, tanpa peringatan, rudal menghantam. Pesawat kemudian hancur di ketinggian 33.000 kaki atau 10.060 meter.
Puing-puing pun berjatuhan dari langit, menyebar di area seluas 34 kilometer persegi di Torez, Donetsk, Ukraina. Ada potongan bagian pesawat, serpihan logam, bagasi yang tumpah, koper yang terbuka, boneka, foto-foto liburan, kaus bertuliskan 'I Love Amsterdam'.
Jasad-jasad manusia dalam kondisi yang mengenaskan tersebar di area lapangan, jalanan desa, kebun bunga matahari, salah satunya bahkan menembus atap rumah penduduk.
Semua yang ada di dalam MH17, 298 orang -- yang sama sekali tak punya dosa atas konflik yang terjadi -- meninggal dunia. Hingga kini, belum diketahui siapa gerangan yang bertanggung jawab atas malapetaka MH17.
Dewan Keselamatan Belanda (Dutch Safety Board) baru akan mengeluarkan laporan final terkait insiden itu pada Oktober 2015. Sementara, ada dua versi yang beredar, yang saling bertolak belakang.
Pertama, pihak intelijen Barat mengatakan, kapal terbang itu ditembak jatuh oleh pemberontak pro-Rusia menggunakan sistem rudal dari darat ke udara, Buk. Dari wilayah yang dikuasai para milisi.
Bahkan, pejabat Ukraina mengatakan, pelaku yang menembak jatuh MH17 adalah orang Rusia terlatih, yang mendapat arahan dari Moskow.
Di sisi lain, Rusia punya versinya sendiri. Dalam wawancara khusus dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin menegaskan, pihaknya tak punya kaitan dengan tragedi MH17.
Ia mengaku, Rusia memiliki bukti. "Sebelum insiden terjadi, ada jet tempur Ukraina di dekat pesawat Malaysia Airlines. Keberadaannya bahkan disaksikan oleh warga Ukraina yang ada di darat," kata dia dalam wawancara khusus 'The Ambassador' Liputan6.com.
2. 11-7-1973: Puntung Rokok 'Picu' Petaka di Pesawat Varig 820
42 Tahun silam musibah terjadi di dalam sebuah penerbangan internasional. Tiba-tiba api muncul dari dalam toilet pesawat Varig 820 yang sedang mengudara. Kepanikan sontak terjadi.
Api yang berkobar memicu asap pekat yang mencekik napas para penumpang pesawat Boeing 707-345C dengan nomor seri 19841 itu. Awak kabin cepat-cepat berlari menuju bagian depan pesawat, dekat pintu darurat.
Mengetahui hal gawat terjadi di pesawat, pilot pun akhirnya pilot memutuskan pendaratan darurat.
Burung besi yang dijadwalkan terbang dari Bandara Galeao, Rio de Janeiro, Brasil ke Bandara Orly, Paris, Prancis itu akhirnya mendarat darurat pada 11 Juli 1973, di sebuah lapangan di Saulx-les-Chartreux, sebuah area yang terletak sekitar 5 km sebelah selatan dari bandara tujuan.
Pesawat mendarat 5 km dari landasan pacu tujuan, dengan benturan yang sangat keras. Meski bisa sampai darat dengan selamat, 123 orang penumpang -- yang mayoritas asal Brasil -- dinyatakan tewas. Bukan karena pendaratan tapi disebabkan sesak napas.
Hanya 1 penumpang yang beruntung selamat. Para awak pesawat jauh lebih beruntung, ada 10 yang tak kehilangan nyawa.
Mereka yang selamat berada di kokpit dan di bangku baris pertama, meloloskan diri dari pesawat lewat pintu darurat di bagian atas kokpit.
3. Nestapa Selimut Abu Gunung Raung
Selimut debu vulkanik Gunung Raung di perbatasan Situbondo dengan Banyuwangi, Jawa Timur, kian meluas. Bukan hanya di sekitar, tapi abu vulkanik sudah sampai ke kabupaten paling barat Pulau Bali, yaitu Jembrana.
Kondisi ini terjadi sejak Kamis 9 Juli 2015 kemarin.
Wayan Sukerti, salah satu penduduk yang rumahnya tidak terlalu jauh dari Pelabuhan Gilimanuk Jembrana itu mengaku sejak siang kemarin debu vulkanik Gunung Raung sudah sampai ke kampungnya. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pun ditutup untuk sementara waktu.
Puluhan penerbangan rute domestik dan internasional terpaksa dibatalkan, akibat penutupan sementara bandara itu.
"Penutupan sementara itu telah berlangsung sejak Kamis 9 Juli 2015 kemarin, sekitar pukul 21.27 Wita. Dan diperpanjang hingga Jumat sekitar pukul 09.30 Wita," jelas Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Ribuan calon penumpang tujuan domestik dan internasional terlihat menumpuk di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, setelah seluruh jadwal penerbangan dibatalkan akibat letusan Gunung Raung.
4. Diisukan Bergabung dengan ISIS, Pilot Ini Buka Suara
Salah satu pilot Indonesia, Tommy Abu Alfatih yang diisukan telah bergabung dengan kelompok Negara Islam atau ISIS angkat bicara. Ia membantah kabar yang menyebutkan bahwa dirinya telah terlibat dengan kelompok radikal tersebut.
Ia mengaku tidak pernah berurusan dengan organisasi radikal tersebut. "Enggak ada sama sekali (terlibat dengan ISIS), karena saya tidak melakukan itu. Apa yang dituduhkan saya tidak benar sama sekali," ucap Tommy saat ditemui Liputan6.com di Bogor, Jumat (10/7/2015) malam.
Tommy justru heran kenapa dirinya bisa dikabarkan terlibat dengan ISIS. Ia menjelaskan, urusan dirinya berada di Australia karena ia bertugas sebagai pilot sewaan dari sebuah perusahaan.
"Kalau enggak salah di Australia itu setahun yang lalu. Dan sekarang saya sudah selesai kontrak dengan company saya," imbuh dia.
5. Raja Dangdut Rhoma Irama Bentuk Partai Idaman
Raja Dangdut Rhoma Irama membentuk partai politik atau parpol baru dengan nama Partai Idaman. Kepanjangan Idaman yakni Islam Damai dan Aman.
Rhoma beralasan, setelah mengikuti berbagai organisasi, akhirnya dia sadar ingin memberikan perubahan dengan berpolitik. Maka itu, Rhoma beserta rekannya membentuk Partai Idaman.
"Tanpa dengan parpol, kita mau teriak-teriak di jalan meski dengan majelis taklim kita tidak bisa mengubah apa-apa untuk bangsa ini. Maka kami sepakat membentuk Partai Idaman, yang artinya Islam Damai dan Aman," kata Rhoma saat deklarasi Partai Idaman di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2015).
(Ans)