Buru Penikam Anggota Kostrad di Gowa, Polisi Gandeng TNI

Polisi dan TNI intens berkoordinasi untuk mengungkap kasus yang berbuntut menewaskan seorang anggota Kostrad di Gowa, Sulawesi Selatan.

oleh Eka Hakim diperbarui 13 Jul 2015, 05:12 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2015, 05:12 WIB
Ilustrasi Penusukan
Ilustrasi Penusukan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Makassar - Pihak Polri menggandeng TNI untuk mengejar penikam anggota TNI Satuan Brigif 3 Kostrad, Pratu Hasbi atau Apping atau Aspin, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung, membenarkan hal tersebut. Dia menyebutkan saat ini pihak kepolisian dan TNI intens berkoordinasi untuk mengungkap kasus yang berbuntut menewaskan seorang anggota Kostrad tersebut.

"Seluruh kapolsek se-Makassar apel di Markas Kodam VII/Wirabuana guna memantapkan sinergitas untuk menghadapi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang ingin mengacaukan situasi kamtibmas di Sulsel," ucap Frans kepada Liputan6.com, Minggu (12/7/2015) malam.

Namun, menurut Frans, dalam hal penanganan kasus tersebut tetap sepenuhnya dibawah penanganan kepolisian. "Kita tetap koordinasi dengan TNI dalam hal ini Pomdam tapi dalam penanganan kasusnya tetap di bawah penanganan kepolisian," terang dia.

Polisi Tidak Terlibat

Pihak kepolisian pun membantah jika ada keterlibatan anggota Polri dalam peristiwa penusukan terhadap anggota TNI Satuan Brigif 3 Kostrad Kariango, Kabupaten Maros, yang terjadi di area pelataran parkir Jalan Masjid Raya Syech Yusuf, Kabupaten Gowa, pada Minggu 12 Juli 2015 sekitar pukul 01.30 Wita.

"Saya pastikan itu bukan polisi, mengapa (bukan polisi) karena polisi tidak diajar untuk balas dendam dan tidak ada instruksi balas dendam, tapi polisi diajar apa pun taruhannya luka, nyawa sekalipun harus tetap melakukan tugasnya secara terbuka untuk mengamankan masyarakat dalam rangka kamtibmas," tegas Frans dalam pesan singkat (SMS) kepada Liputan6.com.

Frans berharap dengan adanya kejadian ini, seluruh elemen masyarakat dan masyarakat Sulsel khususnya dapat menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap kondusif dengan tidak terpancing dengan isu-isu pembenturan.

"Kapolda dan Pangdam intens berkoordinasi dan keduanya sepakat untuk menangkap segera pelakunya. Serta yang penting diharapkan media juga berperan dalam menciptakan situasi kondusif melalui pemberitaannya," harap Frans.

Dua Peristiwa

Situasi keamanan dan ketertiban di Sulsel terganggu akibat adanya dua peristiwa kriminalitas yang dilakukan orang tak dikenal terhadap aparat keamanan di Kabupaten Gowa. Peristiwa subuh hari tadi, seorang anggota Kostrad, Pratu Hasbi alias Apping alias Aspin, tewas usai ditusuk menggunakan pedang oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menggunakan sepeda motor di area parkir Masjid Raya Syech Yusuf, Gowa.

Tak hanya Pratu Hasbi yang menjadi korban penusukan, rekannya yakni Pratu Rahman Faturrahman turut mengalami luka tikam di perutnya. Faturrahman sendiri masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelamonia, Makassar.

Peristiwa sebelumnya juga menewaskan seorang anggota Satuan Patroli Kota (Patko) Sabhara Polres Gowa, Brigadir Polisi Irvanuddin. Irvan mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya akibat disabet parang bertubi-tubi oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menggunakan penutup wajah dan berkendaraan 2 mobil merek Avanza dan Xenia di Bundaran Samata, Gowa. Pelaku hingga saat ini juga belum terungkap.

Selain Brigadir Polisi Irvanuddin, kedua rekannya yang lain yang juga mengalami luka sabetan parang masing-masing Brigadir Mus Muliadi dan Briptu Usman. Namun, kondisi keduanya sudah membaik meski sempat kritis di RS Syech Yusuf, Gowa. (Ans/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya