Pansel: Bahasa Inggris Jadi Soal yang Sulit bagi Capim KPK

"Bahkan tadi ada yang sampai garuk-garuk kepala."

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Jul 2015, 07:32 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 07:32 WIB
20150727-Preskon Pansel KPK-Jakarta- Destry Damayanti
Pansel Pimpinan KPK memberikan keterangan pers di Pusdiklat Kemenkes, Jakarta, Senin (27/7/2015). Seleksi tahap III meliputi uji kecerdasan, potensi kerja, penilaian kepribadian dan integritas. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Para calon pimpinan atau capim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalani serangkaian assessment test yang diselenggarakan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK yang bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Kesehatan.

Ketua Pansel KPK Destry Damayanti menceritakan mayoritas capim KPK kesulitan dalam menghadapi tes Bahasa Inggris.

"Mereka merasa sulit pas tes Bahasa Inggris kalau saya lihat. Bahkan tadi ada yang sampai garuk-garuk kepala," ujar Destry di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin 27 Juli 2015 malam.

Menurut dia, para capim KPK kelelahan usai menjalani rangkaian tes tersebut. Hal ini dirasa wajar karena tes dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB.

"Jadi wajar ya kalau kelelahan, karena memang mereka dari pagi. Dan sekarang mereka masih tes terkait manajerial kasus," ungkap Destry.

Dia menambahkan tes tahap ketiga ini akan berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa 27-28 Juli 2015. Untuk tes hari terakhir, pansel akan membagi para calon menjadi 3 kelompok.

Kelompok pertama, jelas dia, pansel dan tim assesor akan menggali kompetensi inti yang dimiliki setiap calon. Sedangkan kelompok kedua, pansel dan assesor akan menggali sejauh apa pengetahuan calon di bidang hukum dan instansi KPK itu sendiri.

"Kelompok ketiga itu tentang kemampuan manajerial," pungkas Destry.

Tes TOEFL

Seorang calon pimpinan KPK, Giri Supradiono mengaku kesulitan tes bahasa Inggris. Dia mengungkapkan kesulitan mengerjakan soal bahasa Inggris lantaran materinya berbasiskan pada TOEFL.

"Iya itu (sulit) total TOEFL, listening, reading. Jadi otomatis intruksinya menggunakan Bahasa Inggris," ungkap Giri.

Dia menuturkan, sebenarnya, tidak ada yang sulit dalam mengerjakan semua soal. Tetapi karena banyak dan waktu yang kurang, dia pun kesulitan mengerjakannya.

"Soalnya banyak banget. Komplit paketnya. Sebenarnya tidak yang susah. Waktunya saja yang kurang," ungkap Giri.

Direktur Gratifikasi KPK itupun menceritakan total waktu istriahat dari tes yang diadakan pukul 07.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB, hanya 2 setengah jam.

"Ini kan dari jam 07.00 WIB, nonsetop. Istirahat cuma 15 menit. Paling lama cuma saat maghrib. Total cuma ada 2,5 jam istirahat," tutup Giri. (Ali/Bob)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya