3.500 Hektare Lahan Pertanian di Bondowoso Terpapar Abu Raung

Lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik itu, lanjut Kukuh, mulai dari pertanian padi, kopi, tembakau, dan pertanian palawija.

oleh Zainul Arifin diperbarui 08 Agu 2015, 02:04 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2015, 02:04 WIB
Akibat Hujan Pasir Gunung Raung, Petani Panen Lebih Awal
Wilayah lereng Gunung Raung terus diguyur material vulkanik debu bercampur pasir dalam beberapa hari terakhir.

Liputan6.com, Malang - 3.500 Hektare lahan pertanian di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur terpapar abu vulkanik Gunung Raung. Kendati, pemerintah setempat meminta para petani tidak panik dan tak perlu melakukan panen lebih awal.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso Kukuh Triatmoko mengatakan, hasil pemantauan tim penyuluh pertanian setempat menyebutkan, abu vulkanik Gunung Raung tidak mempengaruhi produktivitas tanaman pertanian.

"Hasil pemantauan langsung tim penyuluh pertanian menyebut abu itu tidak merusak pertanian warga, justru dalam jangka panjang bisa menyuburkan tanah pertanian. Jadi para petani tidak perlu melakukan panen lebih awal," kata Kukuh saat dikonfirmasi di Malang, Jumat (7/8/2015).

Awalnya, sambung dia, sempat ada warga di Dusun Mlaten Desa Jampit, Kecamatan Sempol memanen lebih awal karena khawatir tanamannya rusak. Tim penyuluh pertanian telah turun dan mengimbau warga tetap tenang. Imbauan ini akhirnya dipahami warga dan tidak ada lagi warga memanen lebih awal.

Lahan pertanian yang terpapar abu vulkanik itu, lanjut Kukuh, mulai dari pertanian padi, kopi, tembakau, dan pertanian palawija. Lahan pertanian itu tidak sampai rusak parah yang berdampak pada gagal panen.

"Abu vulkanik ini tidak terlalu tebal dan menurut ahli pertanian kami, ada dampak positifnya karena tanah bisa lebih subur. Petani tidak perlu panik," tegas dia.

Paparan abu vulkanik dari Gunung Raung tidak sampai merusak rumah warga. "Tidak ada temuan kerusakan apapun sebagai dampak erupsi Gunung Raung ini. Warga juga tidak perlu dievakuasi, tapi kami tetap siaga," tandas Kukuh. (Rmn/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya