Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jok‎owi dan Ibu Negara Iriana Jokowi menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional 2015 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
‎Pantauan Liputan6.com‎, Selasa (11/8/2015), Jokowi dan Iriana duduk di baris terdepan didampingi Isteri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufida Kalla, Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Hadir pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Pendidikan Anies Baswedan, dan sejumlah menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja.‎ Ratusan perwakilan dari daerah juga turut hadir dalam acara ini.
Advertisement
Mengawali acara ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana menyampaikan, kalau setiap 23 Juli menjadi tanggal istimewa bagi anak-anak di Tanah Air. Pada tanggal ini, seluruh anak merayakan Hari Anak Nasional sebagai momen yang menguatkan posisi dan keberadaannya sebagai generasi penerus.
"Seluruh anak-anak Indonesia adalah anak kita semua, sehingga menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa untuk memastikan tidak ada diskriminasi dan kekerasan yang menimpa mereka," kata Yohana dalam sambutannya.
"Cinta kasih, keramahan, dan kepedulian kita terhadap seluruh anak harus dimulai dari kehidupan keluarga yang harmonis dan sayang terhadap anak," sambung dia.
‎
Yohana mengatakan, meskipun peringatan tahun ini dilaksanakan Agustus, namun tidak mengurangi antusiasme dan keceriaan anak-anak mengikuti puncak peringatan Hari Anak Nasional 2015 yang diselenggarakan di Istana Bogor.
Dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional ini, tema yang diusung adalah 'Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2015, Wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak'.
Yohana berharap, tema yang diangkat tersebut dapat menjadi pengingat dan pendorong bagi segenap komponen bangsa. Bahwa lingkungan dan keluarga yang ramah anak sangat diperlukan dalam proses tumbuh kembang anak.
"Hal yang juga tak kalah penting adalah mendorong keluarga Indonesia menjadi tempat pertama dan utama, dalam pengasuhan yang berkualitas, memiliki pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang komprehensif dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, dan cinta Tanah Air," pungkas Yohana. (Rmn/Mut)