Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengakui tidak mengirim data 5 menteri dan 1 seskab yang dilantik Presiden Joko Widodo Rabu kemarin kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)‎.
Menurut Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, pengajuan nama-nama tersebut tidak diperlukan. Karena kemampuan dan rekam jejak 6 orang itu dianggap sudah cukup baik.
"Presiden menganggap figur menteri yang baru diangkat ini merupakan figur yang sudah cukup diketahui publik. Presiden juga sudah mempertimbangkan integritas mereka dan sudah cukup mengenal mereka," ujar Teten di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015).
Teten menjelaskan, pengangkatan 6 menteri ini diperlukan sebagai langkah cepat untuk memberikan kepastian bagi dunia usaha. Pengajuan nama ke KPK, tentunya membutuhkan waktu dan dapat membuat proses reshuffle berlarut-larut.
"Ini kurang bagus kalau reshuffle itu berlarut-larut. Karena kepastian politik, saya kira penting untuk bisnis dalam situasi ekonomi yang melemah ini. Jadi Presiden ingin bentuk tim ekonomi yang punya pengalaman tangani krisis," tegas dia.
Teten pun mempersilakan KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menilai 6 tokoh yang baru dilantik menjadi menteri dan seskab itu. Namun, Presiden juga tetap akan mengevaluasi masa-masa awal bekerja 6 tokoh tersebut.
"Presiden akan terus melakukan evaluasi di kabinet ini. Tapi KPK dan PPATK juga bisa memeriksa laporan kekayaan mereka, sehingga Presiden juga terbuka," pungkas Teten.
Presiden Jokowi pada Rabu 12 Agustus 2015, melantik ‎5 menteri dan 1 pejabat setingkat menteri di Istana. Pelantikan dihadiri seluruh menteri Kabinet Kerja dan sejumlah tokoh nasional.
Menteri-menteri yang dilantik tersebut yakni Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Polhukam menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.
Selain itu, Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas menggeser Andrinof Chaniago, dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rahmat Gobel. Presiden juga mengangkat Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) menggantikan Andi Widjajanto. (Rmn/Sun)
Alasan Jokowi Tidak Serahkan Nama Menteri Barunya ke KPK
Teten mempersilahkan KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menilai 6 anggota kabinet yang baru dilantik Jokowi.
Diperbarui 13 Agu 2015, 18:46 WIBDiterbitkan 13 Agu 2015, 18:46 WIB
Presiden Jokowi memberi ucapan selamat kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Jokowi me-reshuffle sejumlah menteri Kabinet Kerja sekaligus melantik menteri baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cuaca Jabodetabek Jumat 25 April 2025: Waspada Potensi Hujan Ringan hingga Lebat Hari Ini
Top 3: Mengapa Logam Mulia Emas Disebut Safe Haven
9 Kombinasi Warna Perabot Rumah dengan Pink Saran dari Ahli, Terlihat Mewah
Kacang Pistachio Dikabarkan Mulai Langka Gara-gara Tren Cokelat Dubai
Mengulik Kemampuan Nightography Samsung Galaxy A56 5G Bareng Akbar Nugroho
Top 3 Islami: Muslim Idolakan CR7 dan Messi, Bolehkah? Tata Cara Sholat Hajat dan Doa agar Lolos UTBK SNBT 2025
Gunung Lewotobi Laki-Laki 4 Kali Erupsi Jumat Pagi 25 April 2025, Kolom Abu Capai 3.500 Meter
Kuasa Hukum Hasto: Sumber Uang Suap PAW DPR RI dari Harun Masiku
IMX 2025 Semarang Siap Digelar, Hadirkan Modifikasi Kelas Dunia dengan Budaya Lokal
Diutus Prabowo, Jokowi Bertolak ke Vatikan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Daya Tarik Pantai Sambolo, Destinasi Wisata Alam Cantik di Anyer
Menpora Resmikan Pembangunan Arena Olahraga Es Bertaraf Internasional Pertama di Indonesia