Tak Mudah Menundukkan Puncak Pinang di Kalimalang

Oli yang licin semakin membuat lomba ini sulit. Tak jarang mereka yang terleset harus rela tercebur ke kali.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Agu 2015, 19:09 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2015, 19:09 WIB
pinang
Panjat pinang di Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (17/8/2015). (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia identik dengan berbagai macam perlombaan yang digelar warga. Satu yang jadi tradisi adalah lomba panjat pinang.

Banyak lokasi yang biasa digunakan warga untuk menggelar lomba panjat pinang. Tapi, yang selalu jadi pusat perhatian warga adalah panjat pinang di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

Kali ini, ajang panjat pinang berada di lingkungan RT 2 RW 10 Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Sebuah pohon pinang yang telah dilumuri oli diperebutkan oleh 3 tim dari 3 RT berbeda.

Setiap tim terdiri dari 5 orang. Mereka mencoba memanjat pinang dengan memeluk batang pinang yang telah dilumuri oli. Satu per satu mereka menyusun tubuh dengan naik ke pundak rekannya untuk bisa sampai ke atas.

Oli yang licin semakin membuat lomba ini sulit. Tak jarang mereka yang terleset harus rela tercebur ke kali. Hal itu terus dilakukan berulang sampai ada yang bisa mengambil bendera di puncak pinang sebagai tanda kemenangan.

Seorang panitia bernama Muni mengatakan, perlombaan yang dibuka oleh Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana ini memperebutkan berbagai hadiah.

"Hadiah sudah kita siapkan di atas pohon pinang. Ada sepeda, kipas angin, dispenser, pakaian, handuk, ban sepeda motor dan lain-lain," kata Muni di lokasi, Senin (17/8/2015).

Tak hanya itu, panitia juga menyiapkan uang tunai sebagai hadiah tambahan bagi para pemanang. "Juara 1 Rp 500 ribu, juara 2 Rp 300 ribu, dan juara 3 Rp 250 ribu," imbuh Muni.

Acara ini sangat menarik bagi warga sekitar, sehingga membuat Jalan Kalimalang sontak macet total. Kemacetan diakibatkan oleh kendaraan warga yang terparkir di pinggir jalan. Mereka memakan sebagian badan jalan untuk sekadar menyaksikan lomba.

Hal ini diperparah oleh banyaknya warga yang menghentikan sejenak kendaraannya untuk melihat aksi para pemanjat pinang beraksi. Padahal, banyak kendaraan lain yang tertahan di belakangnya. (Ado/Ron)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya